[caption id="attachment_365380" align="aligncenter" width="624" caption="Timnas U-19 (Sumber: bola.kompas.com)"][/caption]
Belakangan ini banyak yang skeptis dengan penampilan Timnas U-19. Karena menuai banyak hasil buruk dalam dua bulan terakhir, Evan Dimas dkk diragukan publik untuk bisa lolos dari penyisihan grup B AFC U-19 Championship 2014 yang digelar pada tanggal 9-23 Oktober 2014 di Myanmar.
Pada saat yang sama, lawan-lawan timnas U-19 di Grup B berada dalam kondisi yang sebaliknya. Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Australia, telah melakukan persiapan dan uji coba yang jauh lebih bagus.
Jika dicermati, sejatinya situasi yang dihadapi timnas U-19 tak seburuk itu. Mereka tetap punya peluang besar untuk lolos dari babak penyisihan grup. Dalam hal ini, Evan Dimas dkk memiliki lima modal yang sangat menentukan. Apa sajakah itu? Berikut penjabarannya.
1. Persiapan Panjang
Pada level apa pun, pembentukan timnas Indonesia kerap dilakukan secara instan. Setelah itu, biasanya, tidak dibina dalam jangka waktu yang sama. Agak berbeda dengan Timnas U-19. Tim ini dibentuk lewat proses yang benar dan dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.
Proses perekrutan tim ini dilakukan beberapa bulan sebelum digulirkannya Piala AFF U-19 2013. Lalu, mereka dimatangkan di Malang, Jawa Timur dan tetap dipertahankan sampai saat ini. Itu artinya lebih dari satu setengah tahun para pemain telah berkumpul bersama.
Kebijakan itu jelas akan berdampak positif terhadap kekompakan pemain. Masing-masing pemain akan memahami karakter rekan satu timnya. Lebih dari itu, para pemain juga memiliki waktu yang cukup untuk memahami strategi sang pelatih. Persiapan-persiapan tersebut membuat mereka sanggup mendalami skill, taktik, mental dan kebersamaan tim yang baik di lapangan.
[caption id="attachment_365387" align="aligncenter" width="544" caption="Timnas U-19 (Sumber: tribunnews.com)"]
[/caption]
Tercatat pula 41 pertandingan sudah dijalani oleh Timnas U-19 selama melakukan laga uji coba. Laga itu diawali dari Tur Nusantara yang dilaksanakan sebanyak 22 kali. Secara keseluruhan, hasil yang mereka dapat adalah 16 kali kemenangan, enam kali hasil imbang, dan tanpa kekalahan.
2. Bermain Cepat
[caption id="attachment_365395" align="aligncenter" width="624" caption="Timnas U-19 (Sumber: Kompas.com)"]
[/caption]
Karakter permainan Evan Dimas dkk tak pernah berubah. Siapa pun yang dihadapi, mereka tetap mempertahankan gaya permainan dengan ball possesion yang tinggi, mengandalkan satu-dua sentuhan, dan dikombinasi dengan permainan cepat lewat kedua sayap. Jika berhasil menjaga konsistensinya, gaya permainan seperti itu akan sangat ampuh saat menghadapi tiga kontestan lain di grup B. Ingat, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Australia memang bagus dalam bola-bola udara. Namun, mereka kerap kesulitan ketika menghadapi tim yang memiliki kecepatan.
3. Stamina Bagus
Salah satu faktor penting yang membuat para pemain Timnas U-19 bisa konsisten penampilannya, ada pada level fitness mereka. Evan Dimas dkk memiliki standar stamina di atas rata-rata pemain seumuran.
Menurut Nur Saelan, pelatih fisik Timnas U-19, VO2 max pemain rata-rata berada di atas 60. Bahkan, ada yang mendekati angka 63. Sebagai perbandingan, pemain di level timnas senior pun, tidak semuanya bisa menyentuh angka tersebut.
[caption id="attachment_365392" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber: artisbola.com"]
[/caption]
Menariknya, tingginya level fitness tersebut tetap dipertahankan sampai saat ini. Hal itulah yang membuat tak terlihat indikasi kelelahan stamina yang ditunjukkan semua pemain, meski banyak melakoni laga ujicoba yang padat.
4. Perbaikan Mental
Dalam turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014, Timnas U-19 dinilai gagal, karena hanya mencatat satu kali kemenangan, sisanya mengalami tiga kekalahan dan satu kali imbang. Mental dan motivasi para pemain dianggap bermasalah. Evan Dimas dkk gagal menampilkan permainan terbaiknya lantaran mengalami tingkat kejenuhan yang sangat tinggi.
[caption id="attachment_365398" align="aligncenter" width="624" caption="Sumber: lipsus.kompas.com"]
[/caption]
Akan tetapi, belakangan ini diyakini situasi tersebut telah membaik. Hal itu disebabkan karena mereka baru saja melakoni laga ujicoba di Spanyol dengan menghadapi empat klub ternama Spanyol, yakni Atletico Madrid B, Valencia B, Barcelona B, dan Real Madrid C. Meski hanya mendulang satu hasil seri dan tiga kali kalah, pertandingan-pertandingan tersebut berhasil menaikkan kepercayaan diri dan motivasi para pemain.
5. Kejelian Tim Pendukung
[caption id="attachment_365400" align="aligncenter" width="624" caption="Sumber: Kompas.com"]
[/caption]
Timnas U-19 memiliki staf kepelatihan dan tim pendukung yang lengkap. Mulai dari dokter tim, asisten pelatih, pelatih kiper, mental coach, hingga tim High Performance Unit (HPU).
Keberadaan tim pendukung tersebut terbukti sangat membantu performa pemain di lapangan. Para pemain bisa optimal dan mudah untuk mengenali gaya bermain tim lawan. Dipercaya, keberadaan tim-tim pendukung tersebut akan sangat membantu saat Evan Dimas dkk berlaga di Myanmar nanti.
Diharapkan dengan adaptasi yang baik, penampilan Timnas U-19 dapat memenuhi ekpektasi publik dan meraih hasil positif di tiap pertandingannya. Semoga saja di turnamen Piala Asia U-19 2014 ini, Garuda Muda bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia. Teruslah dukung dan saksikan perjuangan Timnas Muda Indonesia.
Selamat berjuang Garuda Muda, doa dari seluruh bangsa Indonesia akan selalu menyertaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H