Lihat ke Halaman Asli

Puisi Mahabbah

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Dalam sujudku yang beku)

Tidak berkeluh kesah
Tidak takut dan bimbang
Hanya memuja dan menyembah
Pada Sang Khaliq Pemilik jiwa

Detik waktu tak pernah lelah
Ada elegi kehidupan
Mengikuti denting irama yang berganti
Kususun saja tabah
Menjelang batas waktu yang tak dapat kukira

Di alam yang lelah oleh nafsu amarah
Menyibak hadangan nafsu
Kudekap saja cinta
Sambil kuselesaikan sujud-sujudku
Yang entah berapa rakaat lagi

Teluk Kuantan, Muharram 1433 Hijriyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline