Lihat ke Halaman Asli

Rindiani CarissaDwi

Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia

Permen Jelly dengan Penambahan Ekstrak Bayam Sebagai Sumber Zat Besi

Diperbarui: 31 Januari 2025   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permen Jelly (Sumber: Freepik)

Sayuran menjadi salah satu makanan yang kaya akan nutrisi dan baik untuk dikonsumsi anak-anak selama masa pertumbuhan atau saat memasuki usia prasekolah. Anak-anak membutuhkan gizi yang seimbang sehingga anggota tubuhnya dapat berkembang secara normal, serta memiliki otot dan tulang yang kokoh dan sehat. Namun, permasalah yang sering dihadapi adalah rendahnya minat anak-anak dalam mengkonsumsi sayur terutama jenis sayuran hijau. Salah satu alasan sayuran tidak disukai oleh anak-anak yaitu karena dianggap memiliki rasa yang pahit dan memiliki warna hijau yang kurang menarik, jika dibandingkan dengan makanan cepat saji. Masalah ini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, karena resiko anak yang menderita kurang gizi dan berbagai gangguan kesehatan akan semakin meningkat.

Bayam merupakan sumber vitamin, mineral (khususnya zat besi dan kalsium), dan serat pangan yang baik bagi tubuh. Jenis sayuran hijau ini mudah untuk didapatkan dengan harga yang relatif murah. Selain itu, bayam kaya akan zat besi (sebesar 3,9 mg/100g) yang dapat berfungsi untuk mencegah anemia, gangguan sistem imun serta dapat mengurangi resiko kanker dan hepatitis. Manfaat bayam sebagai sumber zat besi tidak akan mendukung pencegahan anemia jika tingkat konsumsinya masih rendah. Oleh karena itu diperlukan produk sayuran dalam bentuk lain yang dapat diterima oleh masyarakat khususnya anak-anak usia dini. Salah satunya adalah dengan mengaplikasikan bayam ke dalam produk konfeksioneri seperti permen jelly.

Permen jelly merupakan produk kembang gula yang mengandung bahan pembentuk gel untuk memberikan tekstur kenyal. Permen jelly termasuk produk konfeksioneri yang disukai oleh hampir seluruh kalangan umur terutama anak-anak karena memiliki rasa yang manis dan tekstur yang unik, selain itu permen jelly juga tersedia dengan berbagai varian rasa, warna dan bentuk yang menarik. Permen jelly dapat dibuat dengan cara mencampurkan sukrosa, air, sirup glukosa, dan bahan pembentuk gel. Campuran tersebut kemudian dipanaskan hingga terjadi proses karamelisasi, lalu dilakukan pendinginan agar permen jelly menjadi padat.

Permen jelly sendiri memiliki karakteristik tekstur yang kenyal saat dikunyah dan warna yang jernih/transparan. Namun, konsumsi permen jelly konvensional berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan karena mengandung gula yang tinggi dan rendah kandungan vitamin dan mineral. Penambahan ekstrak bayam dalam pembuatan permen jelly tidak hanya digunakan untuk memperkaya nutrisi tapi juga dapat berfungsi sebagai pewarna produk, khususnya jika menggunakan jenis bayam merah.

Saat ini permen jelly yang terbuat dari buah sudah banyak beredar di masyarakat, namun permen jelly dengan bahan dasar sayuran hijau masih sedikit ditemukan seperti permen jelly dengan penambahan ekstrak bayam. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan permen jelly yang terbuat dari buah maupun sayuran memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan permen jelly konvensional yang ada di pasaran. Penambahan ekstrak bayam pada permen jelly diharapkan dapat menjadi alternatif pemenuhan zat gizi khususnya zat besi bagi masyarakat luas. Selain itu, rasa manis dan tekstur kenyal yang dimiliki oleh permen jelly diharapkan dapat menutupi rasa pahit atau rasa sayuran yang tidak disukai oleh anak-anak dengan cukup baik.

Referensi:

Alfiandra., Oktario, A., Fadhillah, A.N., Wulandari, A., Purnasari, F.O., Furwanti, I., Reza, I.M., Puspitasary, M., Rahmawati, N., Yustita, I.P.D., Fidella, S.C. dan Angelia, W. Pelatihan Kepada Ibu-Ibu PKK Kecamatan Jakabaring dalam Pembuatan Permen Jelly dari Ekstrak Sayur Daun Kelor dan Bayam untuk Meningkatkan Ketertarikan Anak Mengkonsumsi Sayur. Journal of Human and Education. 4(4): 965-971

Rachman, S.A., Ansharullah., Faradilla, R.H.F. 2020. Pengaruh Suhu dan lama Pengeringan Terhadap Kadar Zat Besi Bayam Hijau (Amaranthus spp.). Jurnal Sains dan Teknologi Pangan. 5(4): 3067-3078

Yudhistira, B., Affandi, D.R., Nusantari, P.N. 2018. Effect of green spinach (Amaranthus tricolor L.) and tomato (Solanum lycopersicum) addition in physical, chemical, and sensory properties of marshmallow as an alternative prevention of iron deficiency anemia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 102: 012007

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline