Lihat ke Halaman Asli

Rindi Meliyantika

Universitas sultan Ageng Tirtayasa

3 Peluang Inovasi Mikroalga

Diperbarui: 5 Desember 2022   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengestimasi bahwa 80% Indonesia dan mempunyai potensi tinggi dalam memanfaatkan mikroalga. Mikroalga kaya akan sumber karbohidrat, protein, enzim dan serat. 

Di samping itu mikroalga mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A,C,B1,B2,B6, niasin, iodin, kalium, besi, magnesium dan kalsium. Mikroalga adalah jenis rumput laut atau alga yang berukuran mikroskopis. Diperkirakan bahwa 40% fotosintesis secara global dilakukan oleh mikroalga. 

Mikroalga mudah dibudidayakan, tidak memerlukan area yang terlalu luas, dan pemanenan bisa dilakukan setiap hari. Beberapa  spesies dari mikroalga yang berpotensi untuk dibudidayakan adalah Spirulina sp., Chlorella sp., dan Porphyridium sp.. Dari ketiga jenis mikroalga tersebut, inovasi apa saja yang dapat diciptakan? Berikut produk inovasi yang dapat diciptakan dari mikroalga.

Minyak Goreng dari Chlorella sp.

Diperkirakan mikroalga mampu menghasilkan minyak 200 kali lebih banyak dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan penghasil minyak (kelapa sawit, jarak pagar, dll) pada kondisi terbaiknya. 

Dilihat dari nutrisinya, kandungan mikroalga antara lain protein, karbohidrat, minyak nabati (lipid), mineral, dan asam nukleat. Metode ektraksi minyak mikroalga yang dapat  digunakan adalah metode Microwave Assisted Extraction (MAE). MAE merupakan teknik untuk mengekstraksi bahan-bahan terlarut di dalam bahan tanaman dengan bantuan energi gelombang mikro. 

MAE memiliki beberapa kelebihan lain, diantaranya adalah waktu ekstraksi yang lebih singkat, konsumsi energi dan pelarut yang lebih sedikit, akurasi dan presisi yang lebih tinggi, dan setting peralatan yang menggabungkan fitur soxhlet dan kelebihan dari mikrowave. Berdasarkan uji GC-MS, minyak mikroalga hasil ekstraksi mengandung asam oleat, yang merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang.

Coklat Spirulina sp. 

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, semakin banyak pula jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan cokelat batang, baik dari bahan baku maupun campurannya. 

Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan ke dalam produk cokelat batang ialah teknologi fortifikasi penambahan Spiriluna sp. dengan tujuan menghasilkan produk cokelat batang yang memiliki nilai gizi lebih baik. Fortifikasi ini dapat  meningkatkan nilai gizi pada cokelat batang yaitu dengan memperkaya dengan kandungan provitamin A yang dibutuhkan bagi anak-anak, yang merupakan konsumen utama penggemar cokelat batang.

Porphyridium sp.  sebagai Bahan Baku Bioplastik Masa Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline