Sebagai seorang ibu sekaligus sebagai pekerja kesibukan tentu menjadi berkali lipat. Seorang ibu pekerja memiliki rutinitas untuk bekerja namun juga tidak boleh meninggalkan kewajibanya sebagai seorang ibu yaitu mengurus buah hati dan keluarga.
Mengurus anak dan bekerja, keduanya adalah prioritas yang tidak bisa ditinggalkan bagi seorang ibu pekerja. Saking sibuknya dalam urusan pekerjaan, seorang ibu bahkan tak mempedulikan kebutuhan untuk dirinya sendiri. Hal ini seringkali membuat ibu kehilangan dirinya sendiri sebagai seorang individu.
Padahal penting bagi seorang ibu pekerja untuk menjaga work life balance agar tetap bisa menikmati kehidupanya sebagai seorang individu. Terpenuhinya kebutuhan ibu pekerja sebagai seorang individu sangat bermanfaat bagi kesehatan mentalnya maupun peningkatan produktivitas.
Beberapa cara dapat dilakukan agar seorang ibu pekerja bisa tetap menjaga work life balance diantaranya :
PERBAIKI MINDSET
Pola pikir patriarki yang masih kental diterapkan di Indonesia membuat ibu pekerja seolah memiliki dua kewajiban dalam rumah tangga. Ibu pekerja harus tetap mengurus rumah tangga, anak dan suami sementara ia juga bekerja dimana hasil kerjanya untuk membantu mencukupi perekonomian keluarga.
Sementara seorang ayah pekerja kebanyakan seluruh kebutuhanya telah disiapkan oleh sang istri. Mulai dari pakaian untuk bekerja, sarapan pagi, bekal kerja dan sebagainya. Seorang laki-laki seolah tidak memiliki kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga, padahal mereka hidup dalam rumah yang sama.
Mindset seperti ini membuat ibu pekerja semakin sibuk dan tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Jangankan menerapkan work life balance, untuk dapat menikmati makanan dengan tenang saat di rumah pun sepertinya sulit.
Sebenarnya tak ada salahnya ibu pekerja untuk berbagi tugas dengan suami. Jika di pagi hari ibu sibuk mempersiapkan sarapan untuk keluarga, tak ada salahnya ayah juga sibuk mengurus urusan anak dan membersihkan rumah sebelum sama-sama pergi bekerja.
Perlu dipahami bahwa tak ada aturan tugas rumah tangga hanya boleh dikerjakan oleh kaum perempuan. Buktinya tugas mencari nafkah yang seharusnya dilakukan oleh kaum pria pun dapat dilaksanakan oleh kaum ibu dengan hasil dan kualitas yang sama.
Pembagian tugas rumah tangga antara suami dan istri dapat membantu ibu pekerja mengurangi bebannya. Ia akan memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan keperluan dirinya sendiri sebelum bekerja. Bahkan ia memiliki sedikit waktu untuk tidur dan bangun tak terlalu awal di pagi hari.