Mahasiswa Universitas PGRI Madiun KKN( Kuliah Kerja Nyata) Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Stunting di Desa Duren
Desa Duren, 24 September 2024 -- Mecegah Stunting sejak dini Bersama saya Rinda Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas PGRI Madiun menggelar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting di Desa Duren. Kegiatan ini saya lakukan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak agar terhindar dari masalah stunting. Disini Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Melalui penyuluhan ini, mahasiswa menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting dan cara pencegahannya, termasuk pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan bergizi, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu kepala desa, tokoh masyarakat, dan sejumlah ibu-ibu dari desa setempat. Dalam sesi diskusi, peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan terkait pola makan sehat dan cara menjaga kesehatan anak.
Kepala Desa Duren, Bapak Sukemi, mengapresiasi inisiatif saya dalam melaksanakan program ini didesa yang telah membawa informasi berharga bagi warga. Ia berharap, setelah kegiatan ini, masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka dan menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan dan penyuluhan. Saya dan ibu-ibu PKK berharap, dengan adanya kegiatan ini, kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting dapat terus berkembang di Desa Duren. Dengan semangat masyarakat Desa Duren berkomitmen untuk bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat.
Stunting ini termasuk kedalam permasalahan serius yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan standar umur akibat kekurangan gizi dalam waktu lama. Hal ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif, yang dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi salah satu fokus utama dalam program kesehatan masyarakat. Program ini saya dan ibu ibu PKK selenggarakan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak yang tepat. Saya Mahasiswa dari Universitas PGRI Madiun berupaya memberikan informasi yang mudah dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah presentasi, sesi diskusi interaktif diadakan. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan. Banyak ibu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai makanan bergizi yang dapat diberikan kepada anak-anak mereka. Dan saya pun menjelaskan pentingnya memasukkan berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan sumber protein seperti daging, ikan, dan telur dalam menu sehari-hari. Salah satu peserta, Ibu Sulis, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kurangnya pengetahuan mengenai gizi seimbang. "Saya sering bingung tentang apa yang harus saya berikan kepada anak saya agar dia tumbuh dengan baik," ujarnya. Saya dengan sabar menjelaskan berbagai resep sederhana yang bisa dibuat dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapat. Selain menggunakan PPT saya juga mencontohkan apa saja yang termasuk 4 sehat 5 sempurna itu dalam bentuk benda konkrit Sesi ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga meningkatkan keterampilan para ibu dalam menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi bagi keluarganya.
Berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di satu sesi sosialisasi, tetapi dapat berlanjut dengan program-program lain yang lebih mendalam. Mereka berencana untuk melakukan kunjungan rutin ke desa untuk memantau perkembangan anak-anak dan memberikan penyuluhan lebih lanjut tentang kesehatan dan gizi. "Saya ingin memastikan bahwa informasi yang Saya berikan dapat bermanfaat dan diterapkan secara berkelanjutan,". Mereka juga berharap dapat melibatkan lebih banyak pihak, seperti sekolah dan organisasi masyarakat, untuk bersama-sama menanggulangi masalah stunting.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting di Desa Duren merupakan langkah awal yang penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan anak. Dengan adanya dukungan dari semua pihak, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh dengan baik, sehat, dan terhindar dari masalah stunting. Melalui kolaborasi yang erat, pemerintah, dan masyarakat, Desa Duren dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari bersama-sama kita ciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita.
[Rinda]
Mahasiswa KKN Universitas PGRI Madiun
Desa Duren, 24 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H