Penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus (DM) semakin meningkat setiap tahun di Indonesia.
Penyakit diabetes mellitus dapat terjadi pada semua umur dari mulai anak -- anak sampai lanjut usia. Anak-anak di Indonesia yang menderita penyakit diabetes mellitus kebanyakan jenis DM Tipe 1. Insiden DM Tipe 1 di Indonesia pada anak dan remaja meningkat sekitar tujuh kali lipat. Penyakit DM Tipe 1 pada anak di Indonesia masih banyak yang belum terdata karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit DM Tipe 1. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2018, tercatat 1220 anak penyandang DM tipe-1 di Indonesia.
Diabetes mellitus ialah suatu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau gangguan keduanya.
Diabetes mellitus tipe-1 terjadi akibat destruksi sel beta pankreas akibat proses autoimun, walaupun pada sebagian kecil pasien tidak didapatkan bukti autoimunitas atau idiopatik. Umumnya, gejala klinis timbul ketika kerusakan sel-sel pankreas mencapai 90%.Faktor penyakit autoimun, faktor penyakit genetik, dan penyakit kronis terbukti beresiko terhadap kejadian DM Tipe 1 namun faktor jenis kelamin, faktor adanya virus, faktor kondisi psikologis tidak berbukti signifikan beresiko terhadap DM Tipe 1.
Gejala DM tipe-1 pada anak sama dengan gejala pada dewasa, yaitu poliuria dan nokturia, polifagia, polidipsia, dan penurunan berat badan.Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan kabur, dan gangguan perilaku.
Diabetes merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dengan tata laksana dan pemantauan yang adekuat anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Tujuan dari terapi pada DM tipe-1 adalah mencapai kontrol metabolik yang optimal, mencegah komplikasi akut, mencegah komplikasi jangka panjang mikrovaskular dan makrovaskular, serta membantu psikologis anak dan keluarga. Lima pilar tata laksana DM tipe-1 pada anak adalah injeksi insulin, pemantauan gula darah, nutrisi, aktivitas fisik, serta edukasi.
Dengan meningkatnya angka pasien anak dengan DM tipe-1, kebutuhan akan perawatan DM Tipe-1 yang berkualitas juga meningkat termasuk petugas kesehatan berkompetensi. Berbagai usaha telah dilakukan oleh IDAI, di antaranya adalah kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelatihan dokter anak dan dokter umum, pelatihan keluarga dan edukator, serta perkemahan diabetes.
Sumber :
Aman B. Pulungan, Diadra Annisa, Sirma Imada. (2019). Diabetes Melitus Tipe-1 pada Anak : Situasi di Indonesia dan Tata Laksana
Silvia Nurvita. (2023). DIABETES MELLITUS TIPE 1 PADA ANAK DI INDONESIA