Lihat ke Halaman Asli

Roro Asyu

#IndonesiaLebihLemu

Salam Hello Kitty Dari Kami

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah kemarin sempat menulis tentang curahan hati akan panasnya Surabaya juga rasa "iri" akan tulisan teman-teman canting Jogjakarta yang "pamer" foto dan kegembiraan, saatnya menunjukkan bagaimana cara kami, aku dan teman-temanku, "bersenang-senang." Tidak berani mengatasnamakan arek-arek Surabaya karena aku dan teman-temanku hanyalah sebagian saja dan memang setiap kami punya cara sendiri untuk "keluar" dari panasnya Surabaya. Sudah direncanakan sebelumnya karena kebetulan bertepatan dengan acara tahunan almamater kami.

Informasi sudah disebar lewat pesan singkat, jejaring sosial juga mulut ke mulut. Semua tertarik, yang tak tertarik pun harus tertarik karena bagi sebagian ini adalah acara yang "wajib" diikuti. Tangan sudah diacungkan, membagi diri dalam beberapa rombongan dengan masing-masing menyesuaikan jadwal free-nya. Acara yang setiap tahun diadakan di Wana Wisata Cuban Rondo, Malang ini dimulai hari Jum'at tapi aku dan beberapa teman memutuskan berangkat hari Sabtu. Dari yang sebelumnya diperkirakan dua mobil menyusut tinggal satu  mobil saja, tujuh orang. Dan perjalanan pun dimulai.

[caption id="attachment_278500" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption]

Sekitar pukul empat sore kami berangkat dari Surabaya tapi jalanan yang padat diakhir pekan dan  lagi-lagi, melewati Porong, Sidoarjo dimana terdapat "wisata" Lumpur Lapindo, kesabaran kami diuji. Dikemudikan olah teman yang merupakan lulusan kursus mengemudi "Sumber Kencono" yang terkenal dengan motonya, Asal Cepat Kalau Sempat Ya  Selamat, mobil melaju. Diiringi lagu yang meraung seolah rumah yang sedang punya hajatan, sang sopir pun "terbakar." Beberapa kali diingatkan, berkali-kali harus mengelus dada, tapi akhirnya kami selamat sampai tujuan.

Setelah beberapa kali berhenti kami sampai di lokasi hampir pukul sebelas malam. Bergabung dengan rombongan lain yang sudah terlebih dahulu datang meski tak mengikuti rangkaian acara. Duduk sebentar, tiduran di depan tenda tapi kemudian memutuskan berjalan-jalan di sekitar lokasi perkemahan, mencoba mengurangi dingin yang menusuk tulang. Makan jagung bakar menjadi pilihan untuk menghangatkan badan. Kembali ke base camp ketika api unggun dimulai. Lesehan mengelilingi api unggun,  kami pun mulai melampiaskan rasa. Seperti inilah yang ditunggu-tunggu, saling melepaskan "puji-pujian" sampai panas telinga. Jangan membayangkan aksi bonekmania di televisi karena kami menghargai perbedaan. Untuk pengingat juga, kami adalah kumpulan anak-anak bertampang sangar tapi berhati hello kitty (bisa dibayangkan kan manisnya?)

Bukan hanya karena hawa dingin disertai hembusan angin yang cukup kencang kami tak benar-benar tidur. Saat seperti ini akan sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja, obrolan terus mengalir sampai satu persatu berguguran, tidur karena kecapekan. Beruntung karena aku bisa ikut nebeng teman yang mendapat jatah menginap di vila meski hanya satu jam, tak terlalu kedingingan juga empuk. Pagi-pagi sekali kami sudah berkumpul kembali untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Hampir lupa, di setiap momen kami selalu menyempatkan bergaya, foto-foto, bukan sekedar untuk kenangan tapi untuk membuat yang tak ikut iri.

Pagi-pagi tak pernah berarti pagi ketika banyak kepala dan rasa ngantuk serta capek masih menguasai tubuh kami. Perjalanan selanjutnya baru dimulai lagi pukul sepuluh setelah mampir makan. Sendang Biru dilanjutkan ke Pulau Sempu yang ada di wilayah Malang selatan adalah tujuan kami selanjutnya. Selama ini hanya mendengar dari cerita, membaca dari blog juga majalah, saat ini kami benar-benar mewujudkan keinginan yang lama terpendam. Jalanan yang seperti ost film kartun Ninja Hatori, mendaki gunung lewati lembah, benar-benar melelahkan. Sempat membuat semangat kami kendur tapi kami adalah anak-anak yang pantang mundur. Mengingat kembali tekad sebagian kami yang ingin membuat yang tidak ikut iri dan menyesal, kami harus maju lagian mundur juga nanggung.

[caption id="attachment_278505" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] [caption id="attachment_278513" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] [caption id="attachment_279005" align="aligncenter" width="225" caption="bukan foto orang gila (dok. pribadi) "][/caption] [caption id="attachment_278515" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption]

Terbayar sudah rasa capek dan ngantuk melihat birunya air pantai Sendang Biru. Segera menyewa perahu untuk mengantar kami ke seberang, Pulau Sempu. Tak banyak kata selain terpesona. Tak mau mandi karena tak membawa baju ganti, lupakan saja, melihat airnya kamu akan lupa. Main ayunan tali yang diikat di pohon, berenang atau main pasir, pilih saja. Dingin sudah hilang, panas tak lagi terasa, segar dan bahagia yang kami rasa. Maka inilah catatan kami tentang cara kami "mendinginkan diri." Tak sabar untuk menunggu perjalanan berikutnya. Salam Hello Kitty.

[caption id="attachment_278517" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption]

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline