Lihat ke Halaman Asli

Lokakarya Diskriminasi Kecacatan dan Pencegahan Kanker Payudara

Diperbarui: 19 September 2016   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Minggu, 18 September 2016 Equal Opportunities Hong Kong bekerjasama dengan Hong Kong Breast Cancer Foundation mengadakan Lokakarya Diskriminasi Kecacatan dan Pencegahan Kanker Payudara, yang bertempat di Jupiter Tower, 9 Jupiter Street, North Point, Hong Kong. Acara yang berlangsung sekitar tiga jam ini kurang lebih dihadiri oleh lima puluh orang pekerja dari Indonesia dan Filipina.

Pada awal acara, Ibu Devi Novianti (EOC) memberikan penjelasan tentang Diskriminasi Kecacatan yang juga sempat dibahas pada pertemuan sebelumnya. Bagaimana agency dan majikan tidak boleh menolak pekerja yang menderita penyakit - dengan catatan tertentu. Namun untuk beberapa jenis perkejaan memang dibutuhkan pekerja yang memiliki kesehatan fisik. Contoh, untuk bekerja sebagai Pilot seseorang yang memiliki mata minus tidak dapat diterima, karena ada alasan-alasan yang menguatkannya.

Namun jika majikan memecat pekerja hanya karena pekerja memiliki sebuah penyakit, yang mana penyakit itu tidak menular dan tidak membahayakan bagi orang lain maka hal itu tidak dapat dibenarkan. Selain memberikan materi, peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab langsung seputar diskriminasi cacat tubuh.

Selanjutnya salah satu petugas dari Hong Kong Breast Cancer Foundation menyampaikan materi mengenai Kanker Payudara. Kanker payudara merupakan kanker nomer satu yang menyerang wanita di Hong Kong, yang kemudian disusul oleh jenis-jenis kanker lainnya. Kemungkinan wanita untuk terserang kanker payudara di Hong Kong adalah 1 : 19 orang.

Setiap harinya kurang lebih ada delapan orang yang didiagnosis menderita kanker payudara, dan sedikitnya satu orang meninggal karena penyakit tersebut. Kurang berolahraga dan pola hidup tidak sehat menjadi penyebab umum bagi kebanyakan wanita yang menderita penyakit jenis ini.

Selain itu, wanita yang mengalami stress (tekanan) yang cukup tinggi, obesitas, dan tidak pernah menyusui juga rentan terhadap penyakit ini. Tak hanya itu, faktor keturunan juga bisa menyebabkan seseorang menderita kanker payudara, meskipun biasanya lebih cenderung disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

Sedangkan gejala yang muncul saat seseorang menderita kanker payudara, diantaranya; adanya lesung pipit di area payudara, puting payudara masuk ke dalam, warna payudara tidak merata (seperti adanya luka lebam), muncul cairan yang pekat, munculnya benjolan di payudara serta besar kedua payudara tidak sama.

Kanker payudara memang bisa menyerang siapa saja, terutama wanita yang berumur lebih dari empat puluh tahun akan lebih rentan terhadap penyakit tersebut. Namun kita dapat meminimalisir kemungkinan tumbuhnya penyakit tersebut dengan berbagai cara.

Pola Hidup Sehat

Rutin berolahraga. Dengan berolahraga sedikitnya empat jam dalam seminggu akan membantu mengurangi resiko seseorang terkena penyakit kanker payudara.
Menjaga berat badan. Tubuh yang menderita obesitas biasanya akan lebih rentan terhadap kanker payudara. Wanita dewasa disarankan untuk menjaga Body Mass Index (BMI) antara 18.5 - 25.

Sangat penting juga bagi kita untuk menghindari stress yang berkepanjangan. Hal tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan kita. Selain itu kita perlu menghindari rokok dan kurangi konsumsi minuman beralkohol. Dengan mengurangi konsumsi alkohol maka akan semakin rendah potensi seseorang terkena penyakit kanker payudara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline