Lihat ke Halaman Asli

Shirakawago, Rumah diantara Rintikan Salju 2

Diperbarui: 6 September 2016   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

"Ohayo."

Pagi itu, matahari menyapa ringan dengan langit biru di atas bangunan sekolah menengah di Shirakawago. Puluhan siswa yang telah datang duduk bergurau bersama kawannya di ruang kelas masing-masing. Minami mengembangkan senyumnya berkali-kali sambil menyapa beberapa kenalannya, ia berjalan menuju ruang kelasnya di lantai dua. 

Ruang kelasnya masih sepi, diletakannya tas hitam itu di atas meja nomor dua dari belakang. Dia menggeser kursinya dan berdiri di depan jendela kaca. Tangannya mulai menyentuh beningnya jendela di kelas itu. Ia layangkan pandangannya, menatap jauh keluar kelas. Samar-samar ia melihat Akihiro yang sedang berjalan masuk ke gerbang sekolah. Ia ingat kembali, bagaimana tangan Akihiro menadah putihnya salju di malam sebelumnya, di antara rintikan salju itu ada sebuah rumah yang hanya bisa mereka berdua lihat.

"Minami-chan, ohayo!"

"Ohayo, Kana-chan."

Gadis berambut pendek itu baru saja tiba. Kana menggeser kursi di depan bangku Minami, lalu memasang senyumnya yang manis tepat di depan wajah Minami.

"Minami-chan tak berangkat bersama Akihiro-chan pagi ini?"

Minami menggelengkan kepalanya. Ia lalu duduk dan mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya. Kana terus saja menatap wajah Minami yang lebih bersinar dari biasanya. Air muka Kana sedikit berubah, seperti menyimpan sebuah pertanyaan dibatasan musim semi.

"Apa Minami-chan menyukai Akihiro-chan?"

Minami sedikit menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sedikit memerah. Ia tahu, Kana telah menyukai Akihiro sejak pertama kali mereka bertemu di kelas satu sekolah menengah. Saat itu Minami duduk besebelahan dengan Akihiro, sejak saat itulah Kana juga mulai berteman dekat dengan Minami. Bahkan berkali-kali ia menceritakan rasa sukanya terhadap Akihiro, tanpa ia tahu Minami telah lebih dahulu menyimpan rasa suka itu sejak duduk di bangku sekolah dasar.

"Aku dan Hiro-senpai, kami hanya berteman sejak kecil."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline