Lihat ke Halaman Asli

Rinatra bangun dirja

Mahasiswa UPNVJT

Mengapa Kita Harus Menerapkan Filsafat dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 27 Oktober 2022   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa Sih Kita Harus BerFilsafat Dalam Kehidupan Sehari- hari?

Selama ini mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa filsafat merupakan ilmu yang menyesatkan, filsafat merupakan ilmu yang menanyakan sesuatu yang tidak seharusnya ditanyakan, begitu kata kebanyakan orang.. padahal berfilsafat adalah seni dalam sistem berpikir dan cara berpikir. Tentang bagaiman kita menanyakan apa yang terjadi sampai menanyakan apa tujuan dari kita diciptakan. Itu semua merupakan bagian dari berfilsafat.

Tanpa kita sadari kita sudah lah berfilsafat sedari dulu. Aktivitas berfilsafat merupakan sebuah aktivitas dimana kita mencari sebuah jawaban dari pertanyaan yang ada didalam kepala kita, bukan hanya itu, meenyampaikan pertanyaan yang berasal dari otak kita juga merupakan aktivitas berfilsafat. Oleh karena itu, aktivitas berfilsafat sebenarnya tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sehari hari.

Jadi apa sih pengertian dari filsafat itu menurut KBBI??. pengertian dari Filsafat adalah ilmu yang melahirkan pemikiran dari berbagai macam hal. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih bermakna dal tersebut bisa dilihat dari pemikiran bijak para ahli seperti Socrates, Plato, Immanuel Kant, Decrates dan lain sebagainya. 

Selain itu, filsafat merupakan sebuah kegiatan dimana kita bertanya tentang apapun. Sesuai dengan kalimat dari seorang filsuf i think therefore iam  ( Decrates ) kata kata ini bermaksud bahwa dalam proses kehidupan kita harus terus bertanya mengenai apapun yang ada disekitar kita agar bisa tetap bisa berkembang. 

Tetapi pada nyatanya di Indonesia sendiri kebiasaan bertanya itu masih dianggap seebagai tanda dari ketidaktahuan seseorang jadi jika seseorang banyak bertanya maka ia akan dianggap sebagai seorang yang bodoh. 

Tentunya stigma tersebut mematikan kekreatifan serta ide ide yang mungkin akan berguna suatu saat nanti. Hal tersebut sebenarnya tidak bisa diterapkan karena tentunya akan menghambat bangsa ini untuk berkembang kedepannya apabila kebebasan bertanya dan berpendapat harus mendapatkan respon yang kurang baik dimasyarakat.

Penerapan filsafat ini ada  yaitu akademik dan humanism. Dalam penerapan akademik ini menekankan nilai kognitif dan ilmu murninya sedangkan dari sisi humanism adalah mengembangkan manusia dari segi keterampilan dan praktek hidup. Kedua aspek ini sangat penting dan idak dapat dipisahkan karena sangat berperan untuk terus menganalisa dan mengkritisi aspek akademi dan humanis demi sebuah pendidikan yang seimbang.

Harold H. Titus mengatakan bahwa, filsafat memiliki tujuan untuk berupaya memahami alam semesta, makna serta nilainya. Menurutnya, apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komonikasi, dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan. 

Dalam hal ini pengertian dalam tujuan berfilsafat dapat diartikan bahwa, filsafat dapat meluruskan beberapa pengertian yang kita pertanyakan untuk mencari sebuah hakikat dalam kebenaran. 

Dan kebijaksanaan dalam tujuan filsafat memiliki makna yaitu filsafat mengajarkan kebijaksanaan dalam cara berpikir dan dalam melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang. Sikap bijaksana inilah yang sebenarnya harus ditekankan dalam kehidupan sehari-hari kita. Banyak sekali permasalahan di hidup kita yang membutuhkan kebijaksanaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline