Di ujung senja
Berdiri kokoh Ciremai menyapa
Menanti mentari tenggelam tanda puasa usai
menyambut tarawih terakhir tanpa bunyi sendal dan senda gurau
Sepi mengitari
Episode akan berlalu
Kelopak mataku masih mengenang sapaan senja
Bergema adzan memanggil riuh ramai
Berlomba merapikan sajadah seraya sibuk berceloteh
Tentang mukena baru atau baju lebaran yang diimpikan
Lembaran biru yang diberikan
Di ujung senja
Bulan mulia akan menghilang
Tak ada lagi ribuan pahala
Menambah getar-getar rindu
Di ujung senja
Berbeda masa nan tetap indah memperbarui hati dan introspeksi diri
Ibu nun jauh sekarang mendekat
tetap didekap
Senyum cerah atas genggaman bekal perjalanan dunia
Ataukah hanya tersisa kerutan dahi jua bibir cemberut nan keriput
Tanyakan kejujuran nurani
Cinta akhirat ataukah takut mati
Menapaki episode senja bahagia ataukah galau diri
Duhai Sang Maha Pemilik Jiwa
Curahilah hidayah di segala masa dalam perjalanan kami
Berkahilah episode senja mulia akhir ramadhan ini
Berharap putih suci kian bermakna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H