Lihat ke Halaman Asli

Rina R. Ridwan

Ibu yang suka menulis

Upstream

Diperbarui: 11 Januari 2025   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari platform Douban 

"Film ini didedikasikan untuk yang menjalani kehidupan dengan sepenuhnya."  Sebuah pesan sederhana yang menyentuh. Setidaknya diri sendiri juga mempertanyakan, apakah sudah sepenuhnya menjalani kehidupan ini.

Ada kalanya manusia baru tersentak ketika segala hal dalam kehidupannya berjalan melenceng jauh dari jalan yang diharapkan. Terlebih bila semua dirasakan sudah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pun ketika zona nyamannya tiba-tiba membuatnya terjungkal hebat.

Begitulah yang dihadapi Gao Zhilei (Xu Zheng), seorang programmer yang sudah bekerja selama 11 tahun, tiba-tiba di PHK. Dia yang sudah begitu setia, hingga menderita diabetes, tentu saja mengalami kekecewaan luar biasa.

Awalnya dia rahasiakan pemecatannya dari istri, hingga ayahnya mengalami strok yang mengharuskan dia mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk perawatannya. Sang istri akhirnya tahu setelah tak mendapat transferan dana untuk membayar hipotek rumah.

Gao Zhilei bukan tak berusaha, tetapi usianya sudah 45 tahun, cukup sulit bersaing mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Hingga suatu hari tanpa sengaja dia mendengar percakapan Yang Dashan (Jiakai Wu), seorang kurir makanan, yang sedang merekam kegiatannya di media sosial. Dia pun tertarik untuk mencari tahu tentang pekerjaan tersebut.

Rasa gengsinya masih menyala, mengingat pekerjaan terakhirnya sebagai seorang manajer di kantor nyaman. Namun tuntutan di rumah tak bisa ditunda. Tabungannya telah menipis, uang pesangon pun telah ludes untuk membayar perawatan ayahnya. Dia setengah hati mendaftar sebagai kurir makanan.

Awalnya dia ditolak, tetapi Yang Dashan meyakinkan bosnya dan bersedia melatihnya. Di sanalah, dia mengenal kurir dari lintas usia. Dari yang muda hingga yang sudah berusia lima puluh tahunan. Ada si Hitam Besar yang selalu juara, dan menulis segala sesuatu di buku yang tak boleh disentuh siapa pun, juga si pelit yang selalu melakban apa pun yang rusak, termasuk badannya yang luka untuk menghemat segala pengeluaran. Bukan hanya itu, di rumah, ayahnya juga merasa kecewa dengan anak yang sudah dikuliahkan di sebuah perguruan tinggi ternama, hanya menjadi seorang kurir makanan.

Awal bekerja, Gao mengalami kesulitan yang membuatnya sempat frustrasi dan hampir menyerah. Sampai mendapatkan kenyataan sang ayah ingin mengakhiri hidupnya daripada harus menyusahkan hidup anaknya. Inilah sebuah titik balik kehidupan dia.

Dia mulai menyusun daftar kesalahan, juga belajar dari sang juara, Hitam Besar, yang terus berada di peringkat atas dengan bayaran tertinggi. Ya ... di sana, ada daftar peringkat bagi kurir makanan. Dari yang terbawah perunggu, perak, emas, berlian hingga teratas, juara.

Dia memperbaiki hubungannya dengan semua orang. Dia juga mulai membuat master rute yang memetakan jarak terdekat antara tempat pengambilan makanan ke tempat pengiriman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline