Lihat ke Halaman Asli

Rina R. Ridwan

Ibu yang suka menulis

Belajar dari Film "Citation"

Diperbarui: 16 November 2020   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bercerita tentang Moremi Oluwa, seorang gadis muda yang cerdas, mahasiswa pascasarjana termuda di sebuah universitas dengan dosen terbaik di negaranya, Nigeria. Salah satu dosennya adalah Profesor N'Dyare yang punya prestasi mentereng, Lulusan Harvard, AS, dan Sorbone, Perancis. Selain itu terlibat aktif dalam belasan organisasi. Kecerdasannya diakui dunia.

Oluwa yang cerdas masuk dalam tim tutorial yang dibentuknya bersama beberapa mahasiswa lain. keaktifannya, juga kefasihannya berbahasa Perancis, membuat sang profesor kepincut. Dia mencari cara untuk mendekati mahasiswinya.

Di depan Oluwa, dia mengaku tak bisa mengendarai mobil manual. Sang mahasiswi dengan sabar mengajarinya, yang secara tidak langsung membuat mereka akrab. Setelah lancar, sang profesor mencari cara lain dengan mengajak grup tutorial untuk study banding ke Dakar, Senegal selama satu pekan.

Kekasihnya, seorang calon dokter yang sudah mengendus itikad kurang baik sang profesor sempat memperingatkan Oluwa, dan melarangnya pergi. Dia mengatakan,"Beberapa pria menganggap terlalu mengenal baik sebagai izin."

Tetapi Oluwa yang merasa tak punya perasaan apa pun, menganggap sang profesor sebagai dosen yang harus dia hormati, tak mau mendengar dan memutuskan tetap pergi ke Senegal.

Tiba di sana, di antara padatnya jadwal, sang kekasih memutuskan hubungan. Tentu saja membuat Oluwa sedih.

Pada sebuah acara santai, Oluwa bertemu seorang bocah bernama Samba yang mengajaknya melihat pemandangan Pantai Tanjung Verde dari sebuah bukit. Di sana, sang profesor mengikutinya hingga peserta lain menunggu mereka hingga turun.

Profesor yang terus memerhatikan, tak putus mengikuti setiap kemana saja dia bergerak. Mencoba menghiburnya dengan kata-kata bijak, hingga merasa begitu percaya diri hendak mencium Oluwa yang sedih. Seketika Oluwa menampik dan menjauh.

Sepulang dari perjalanan tersebut, Oluwa menghindari bertemu, membuat sang profesor mencarinya dan meminta maaf atas apa yang terjadi di Tanjung Verde. Dia berharap Oluwa mau kembali ke kelasnya. Masih dilanda rasa penasaran, sang profesor mengadakan acara paskah di rumahnya dan mengundang anggota tutorial kembali. Oluwa tiba-tiba merasakan perutnya mulas, hingga cukup lama menghabiskan waktu di kamar kecil.

Saat keluar, dia mendapatkan teman-temannya sudah tak ada. Dia memutuskan untuk segera pulang, tetapi sang profesor meminta bantuannya untuk membersihkan bekas pesta yang dibuatnya. Saat itulah dia beraksi, memaksa Oluwa untuk memenuhi hasrat seksnya. Oluwa yang sudah ditekan dan dirobek celana dalamnya berontak dan berhasil melarikan diri.

Sang profesor dengan licik melaporkan pada pihak universitas bahwa Oluwa menawarkan hubungan badannya demi nilai tesis yang sudah dibuatnya. Berdasarkan aduan tersebut diadakanlah sidang di universitas tersebut dengan panelis dari civitas akademika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline