Hidup ini memang dasarnya adalah belajar. Bukan hanya di sekolah, namun juga lewat beragam kejadian di keseharian, dan dari apa yang kita alami. Ibaratnya, semua orang adalah buku yang bisa dipelajari, juga dibaca. Semua orang adalah penulis buku kehidupannya sendiri.
Jika kita berhenti belajar hanya karena merasa sudah tua, lelah atau bosan, maka saat itulah kematian sebenarnya. Ilmu di dunia begitu banyak, dan kita tak akan mampu menguasai semuanya.
Belajar ilmu kehidupan disertai tentu saja belajar ilmu akhirat inilah yang harus terus kita lakukan. Ilmu kehidupan yang beragam, terserak pada buku-buku yang ditulis oleh para ahlinya masing-masing.
Ragam genre, ragam ilmu, semua ada di beragam buku. Yang tentunya akan terus di update sesuai perkembangan zaman, dan perkembangan ilmu itu sendiri. Ya ... tentu saja, ilmu terus berkembang. Betapa meruginya manusia yang tak ikut berkembang.
Kebiasaan membaca, bisa dilakukan sejak dini. Tentu saja bisa dimulai oleh orang tua yang suka membaca. Jangan berharap anak akan suka membaca, bila orang tuanya tak memberi teladan lebih dahulu. Bisa juga terjadi karena lingkungan yang dibentuk untuk mencintai buku, cinta ilmu. Tetapi selalu, awal terbaik dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.
Sebagaimana saya yang sejak kecil, jauh sebelum bisa membaca, selalu melihat ayah rahimahullah yang tak sehari pun terlalui tanpa membaca sebuah buku, dengan penuh kenikmatan dalam keheningan. Bahkan beliau tak terganggu saat kami yang masih kecil dulu menyusup ke pangkuannya hanya untuk melihat apa isi buku yang dibaca beliau.
Begitu juga dengan ibu mertua rahimahullah, yang luar biasa. Karena hingga usia 90 tahun hobi membaca bukunya tak surut sedikit pun. Bercakap dengan beliau serasa menemukan gudang ilmu. Bukan hanya dari apa yang beliau baca, namun juga pengalaman hidup beliau secara detail, karena beliau tak pikun sama sekali. Bahkan ingatan topografisnya luar biasa.
Ayah dan ibu mertua seolah memberikan fakta yang sebenar-benarnya, bahwa kebiasaan membaca buku betul-betul banyak membawa manfaat. Setidaknya ada sepuluh yang saya temukan. Dari membaca buku ya, bukan membaca media sosial.
1. Mencegah kepikunan.
Sampai menjelang wafat, mereka tak pikun sama sekali. Ibu mertua saya wafat di usia 93 tahun.