Lihat ke Halaman Asli

Rina R. Ridwan

Ibu yang suka menulis

Tepat Waktulah!

Diperbarui: 21 Januari 2020   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pict from pixabay

Kita semua tahu, bahwa setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam kedisiplinan. Sudah menjadi rahasia umum juga bila kebanyakan orang Indonesia terkenal dengan kurangnya disiplin. Terkenal rajin mencari alasan, serta selalu menemukannya tepat waktu.

Kesadaran bahwa waktu tak akan pernah kembali, tampaknya sedikit sekali. Padahal, jika mau belajar dari orang-orang besar dan negara maju, salah satu kunci suksesnya adalah disiplin/tepat waktu.

Sementara yang terbiasa disiplin, seringnya malah dijadikan olok-olok dan dipaksa untuk mau memahami orang-orang yang rendah tingkat disiplinnya. Manajemen waktu kebanyakan orang di sini sangat buruk. 

Pekerjaan yang harusnya bisa dikerjakan sekarang, sering ditunda-tunda karena merasa masih punya banyak waktu. Begitu yakinnya bahwa dia tidak akan mati saat berniat menunda apa saja yang harusnya bisa segera dikerjakan.

Lihat betapa klisenya alasan orang yang terlambat datang di kantor, sekolah, pertemuan dan juga memenuhi janji, dengan kata sakti macet. Seolah kemacetan terjadi hanya saat itu, dan bukan setiap hari. 

Padahal, jika saja mau bersungguh-sungguh mempersiapkan diri, entah dengan berangkat lebih awal agar terhindar kemacetan, alasan itu tak akan pernah digunakan.

Seorang sahabat yang tinggal di Depok, yang setiap hari bekerja di Jakarta pusat, tak sehari pun pernah terlambat datang. Bukan hanya menghargai waktu bekerja, dia juga menghargai dirinya sendiri dengan tidak dikenal sebagai manusia penuh alasan, atau manusia malas.

Beruntunglah juga pada siapa saja yang sejak awal mendapatkan didikan untuk menghargai waktu dengan menerapkan disiplin dalam laku keseharian. Semua itu, sedikit banyak akan terkait dengan kesuksesan yang nanti didapatkan.

Salah satu sahabat saya yang suka telat, saat melaksanakan pendidikan di Jepang tertampar-tampar sendiri saat dia terlambat hadir lima menit di sana. Pintu semua tertutup dan dia harus kembali sesuai waktu yang sudah ditentukan. Tak menerima alasan apa pun. Syukurnya saat kembali ke sini, dia telah banyak berubah.

Orang-orang yang terbiasa tepat waktu, tampaknya di sini sedikit sekali dihargai. Bahkan ada dua hal yang banyak dikeluhkan oleh orang yang selalu tepat waktu.

Yang pertama adalah, bagaimana mereka merasa bosan dan kesal karena selalu datang lebih dulu dibanding yang lain. Menjadi yang pertama banyak yang menginginkannya di sini, namun tidak untuk urusan ketepatan waktu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline