Lihat ke Halaman Asli

Rina R. Ridwan

Ibu yang suka menulis

Masih Pedulikah Anda

Diperbarui: 26 November 2019   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berseliweran berita setiap hari, bahkan setiap jam berubah. Jika dahulu begitu terbatas yang bisa kita terima, sekarang sebaliknya. Kejadian di belahan dunia mana pun bisa kita dapatkan begitu mudah dan cepat. Kecuali yang memang tak diberitakan dan tak terjangkau.

Begitu banyak dan cepat, terkadang kita tak lagi mampu membedakan mana yang akurat atau tidak, mana yang benar atau hanya hoaks. Dari berita yang dianggap kecil dan tak penting sekali, hingga berita terhangat, semua bisa dibuat menjadi besar dan viral saat ini. Begitu mudah untuk menjadi terkenal, semudah juga dilupakan beberapa waktu kemudian.

Sebenarnya apa sih tujuan sebuah berita?

Tentu yang utama adalah agar orang menjadi tahu. Walau tak semua orang mau tahu.

Lalu, jika sudah tahu, apa tujuannya?

Ini yang bisa menjadi beragam jawabannya.

Berita tentang politik dengan kedinamisannya, berita hiburan dengan selebritasnya, ekonomi dan lain sebagainya terus bersahutan setiap harinya. Masing-masing kita yang jadi penentu apa yang hendak dibaca.

Salah satu yang saya selalu sukai adalah hal-hal yang terkait dengan kemanusiaan. Sebagaimana yang sedang ramai saat ini. Tentang seorang pesohor yang mengaku tak mempunyai darah Indonesia sama sekali.

"I actually don't have Indonesian blood"

Begitu katanya dalam sebuah wawancara. Lalu sebagian masyarakat kita bereaksi. Dari yang baik, hingga hujatan sebagaimana biasa. Sebuah kalimat selalu mampu melahirkan kalimat lainnya. Ada yang berhamburan hebat, juga sebaliknya. Lalu jargon nasionalisme itu untuk apa, jika di luar sana malu mengakui sebagai orang Indonesia?

Mungkin dia lupa, jika dia lahir, besar dan mendapatkan kesuksesannya di Indonesia. Lupa bila dengan kesuksesannya itu dia mampu pergi keliling dunia dan mencoba go International. Dia juga lupa, betapa sensitifnya isu SARA di sini. Begitu sebagian dari pendapat masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline