Oleh
Rina Nengsih
Silvyra Rismawati
Teti Nuraeni
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini berakar pada urgensi peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa di era digital, di mana informasi dan teknologi mengalami perkembangan yang pesat. Problem based learning (PBL) telah diidentifikasi sebagai salah satu metode yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PBL terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam konteks pembelajaran di sekolah. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup studi literatur dan analisis data dari berbagai artikel ilmiah yang relevan, termasuk penelitian yang dilakukan oleh Sukmadinata (2019) dan Yulianti (2018), yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan berpikir siswa melalui penerapan PBL. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa PBL tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, tetapi juga memperkuat motivasi serta minat belajar mereka. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa PBL merupakan strategi yang sangat efektif dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital, dengan membekali mereka keterampilan berpikir tingkat tinggi yang esensial untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Era Digital, Pendidikan, Metode Pembelajaran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era digital saat ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) semakin menjadi kebutuhan mendesak bagi siswa. HOTS mencakup kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi, yang semuanya sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks di dunia modern. Menurut Sukmadinata (2019), kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merevolusi cara siswa belajar dan berinteraksi dengan informasi. Dalam konteks ini, siswa tidak hanya dituntut untuk mengingat fakta, tetapi juga untuk mampu mengolah informasi secara kritis dan kreatif. Sebagai contoh, sebuah studi kasus yang dilaksanakan di sekolah menengah menunjukkan bahwa siswa yang dilatih untuk berpikir kritis lebih mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi darurat.