Daun bawang merupakan salah satu sayuran yang sering digunakan untuk melengkapi masakan. Aromanya yang khas menjadi daya tarik sendiri untuk digunakan dalam beberapa jenis masakan misalnya sop, mie dan masakan lainnya.
Umumnya bawang daun yang sering dijumpai di Indonesia adalah bawang daun (Allium fistulosum), Allium ascalonicum (masih sejenis bawang merah), dan bawang prei juga disebut dengan bawang daun.
Bawang daun juga merupakan tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Dalam proses budidaya bawang daun tidak selalu memerlukan lahan yang luas. Budidaya bawang daun bisa dilakukan dalam polybag atau dalam pot.
Meskipun proses budidayanya tergolong mudah namun, penting untuk memperhatikan proses penanaman yang baik agar bawang daun tumbuh dengan maksimal. Dalam proses budidaya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman menanam bawang daun di polybag di pekarangan rumah.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar budidaya bawang daun menghasilkan hasil budidaya yang maksimal antara lain: memilih benih, menyiapkan media tanam, penanaman, perawatan, pengendalian hama dan panen.
Memilih Benih
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses budidaya daun bawang adalah menyiapkan benih. Benih daun bawang umumnya diperoleh secara vegetatif dengan memanfaatkan batang dari hasil budidaya sebelumnya.
Selain dari hasil vegetatif, benih daun bawang juga dapat diperoleh dari benih yang tersedia di toko pertanian. Namun, benih yang diperoleh dari biji masih membutuhkan waktu tambahan untuk penyemaian dan masa panen juga lebih lama jika dibandingkan dengan benih yang diperoleh secara vegetatif.