Lihat ke Halaman Asli

Rinaldi Syahputra Rambe

Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Tips Mudah Menanam Terong Ungu di Pekarangan

Diperbarui: 12 Oktober 2023   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menanang terong  Dok. Pexels/Zen Chung 

Terong ungu merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya manfaat. Menurut sumber dari Alodokter.com, terong ungu mengandung berbagai nutrisi penting seperti kalori, protein, karbohidrat, serat, dan lemak. 

Selain itu, terong juga merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral, seperti asam folat, vitamin A, vitamin C, Vitamin K, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium.

Selain memiliki kandungan gizi yang berlimpah, terong ungu juga sangat mudah diolah menjadi berbagai jenis masakan. Terong dapat digoreng, dibakar, atau direbus dengan mudah. Rasanya yang manis menjadi daya tarik tersendiri dalam mengkonsumsinya.

Tidak hanya memiliki manfaat gizi yang tinggi dan kemudahan dalam pengolahan, terong ungu juga merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan. Terong ungu termasuk tanaman yang dapat beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan. Terong ungu juga bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dengan menanam secara langsung atau menggunakan pot.

Terong ungu di pekarangan rumah.   (Sumber: Dokumentasi Pribadi/ Rinaldi Syahputra Rambe)

Pada artikel ini, saya ingin berbagi beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membudidayakan terong di pekarangan rumah. Tahapan yang harus dilalui meliputi, penyiapan benih, penyemaian, olah lahan, penanaman, perawatan, pengendalian hama, dan panen.

Menyiapkan Benih

Benih berkualitas merupakan salah satu faktor yang paling krusial dalam budidaya apa saja, termasuk terong ungu. Siapapun yang berkeinginan untuk membudidayakan terong ungu harus memastikan kualitas benihnya terjaga. 

Benih yang berkualitas dapat diperoleh sendiri dari hasil panen sebelumnya. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan standar benih. 

Pertama, benih harus berasal dari tanaman yang paling unggul dan tidak pernah terkena serangan hama. Kedua, tingkat kematangannya sudah maksimal dan sudah layak dijadikan benih. 

Namun, dalam kondisi tertentu terutama bagi pemula yang baru saja memulai aktivitas berkebun belum memiliki benih yang diproduksi sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline