Lihat ke Halaman Asli

Rinaldi Sutan Sati

Owner Kedai Kapitol

Muflihun, Bagai Sebuah Ode untuk Pekanbaru

Diperbarui: 20 Mei 2024   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Strophe dan Antistrophe Muflihun

Muflihun, S.STP., M.AP., Penjabat Walikota Pekanbaru bagi saya bagaikan sebuah ode bagi kota yang berpenduduk 1.123.348 jiwa. Ode yang menggambarkan dirinya sedang dikepung dari pelbagai persoalan sejak pasangan Dr. Firdaus, S.T., M.T., dan Ayat Cahyadi, S.Si., meninggalkan kepemimpinan mereka, 22 Mei 2022. Sekitar 2 hari lagi, tepat 2 tahun pemerintahan yang banyak menghabiskan anggaran kota Pekanbaru tersebut digantikan dengan seorang lelaki muda yang lahir tahun 1978 silam.

Mengapa Muflihun saya pandang sebagai ode atau sajak yang memiliki 3 bagian diantaranya strophe, antistrophe dan   epode. Saat dirinya dibedah menjadi sebuah strope, akan digambarkan sebagai seorang anak Pekanbaru yang diberikan tugas berat oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk menata pembangunan kota Madani, yang saat itu sedang dihujam beribu persoalan diantaranya kabar miring seputar dana kas yang jauh dari kata cukup. Maka jika ada kalimat "kita mulai dari nol", kalimat tersebut terasa kurang pas untuk disandingkan dengan apa yang dimulainya saat itu. Karena sesungguhnya Muflihun memulainya dari minus. Menurut media online Sabangmerauke edisi 28 Mei 2022, Mantan Wali Kota Pekanbaru 10 tahun (2012-2022), Firdaus meninggalkan utang tunda bayar sebesar Rp 142 miliar. Dalam APBD 2022 cicilan utang dianggarkan Rp 52 miliar. Tak hanya itu, di tahun 2022 terjadi peningkatan PAD sebesar Rp799.021.484.425,65 dari tahun 2021 sebesar Rp684.642.966.382,18. Meningkat sebesar Rp114.378.518.043,47 atau 16,71%. Kemudian pada tahun 2023 terealisasi sebesar Rp890.286.830.690,38 meningkat sebesar Rp91.265.346.264,73 atau 11,42% dari tahun 2022.

Pada bait strophe dan anti strophe ini, Muflihun seakan berkata pada warganya, "Kesengsaraan Tidak Dapat Dibagi, Kebahagian Kita Nikmati Bersama". Klasik! Jika antistrophe yang dilakukan oleh para pujangga di zaman yunani dengan memutar kalimat pertama pada kalimat kedua, seperti "Semua untuk Satu, Satu untuk Semua", maka muflihun membuatnya seperti antithesa, mengumandangkan sedalamn-dalamnya maksud, bahwa biarlah dia bersama jajarannya memberesi persoalan pemerintahan sebelumnya yang ditinggal dalam keadaan serba kurang.

Syahdan, setelah melewati masa-masa sulit di tahun 2022, dan stabilisasi di tahun 2023,  Pada tahun 2024 ini Pj Walikota Pekanbaru kembali menjalankan lima program prioritas untuk dinikmati oleh masyarakat. Kelima program prioritas tersebut adalah Bantuan Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi dan dari Keluarga Kurang Mampu, Santunan Kematian, serta Subsidi Bunga Pinjaman Bank untuk Pelaku Usaha Mikro. Kemudian Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah (JKPB) melalui program Universal Health Coverage (UHC), dan terakhir program kunjungan rumah masyarakat hidup sehat (Kurma Manis) atau Doctor on Call. Agar kelima program yang dijalankan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, Muflihun meminta para camat, lurah, dan RT/RW agar aktif mensosialisasikannya di wilayah kerja masing-masing. Program pertama adalah bantuan beasiswa yang sengaja diberikan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan tujuan membantu biaya pendidikan khususnya untuk mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik, serta mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pertimbangannya, banyak yang terjadi, anaknya pintar, tapi orangtuanya kurang mampu. Makanya Permko membantu supaya anak-anak ini bisa melanjutkan pendidikan dan meraih mimpinya untuk masa depan. Jika diperas, maka programnya akan menjadi Kesehatan, Ekonomi, dan Pendidikan.

Dalam minggu lalu, Muflihun pun merevitalisasi 2 kawasan yang telah lama "tidur"; kawasan kuliner di jalan Sam Ratulangi dan Taman Labuai purna MTQ. Dua kawasan ini tak kunjung diremajakan pada pemerintahan sebelumnya. Padahal keduanya memiliki kesan sejarah dan fungsi yang layak untuk diorbitkan kembali.

Perbaikan Jalan dan Penanggulangan Banjir sebagai sebuah Epode

Rusaknya ruas jalan di kota metropolitan Pekanbaru, menurut beberapa kalangan yang dikutip dalam artikel berjudul Perencanaan Perbaikan Infrastruktur Jalan Oleh Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun 2023, yang ditulis oleh Fadhiilatun Nisaa, dkk., diterbitkan oleh Jurnal JAPS, DOI: 10.46730/japs.v4i1.92, Volume 4, Nomor 1 April 2023, disebabkan oleh pertama, karena adanya galian proyek Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik terpadu (SPALD-T) dan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM). Proyek IPAL ini ditargetkan tuntas pada tahun 2023 dengan total dana lebih dari 780 M. Kedua, curah hujan yang tinggi sepanjang tahun 2022 menyebabkan genangan air hujan yang tidak tertampung lagi dalam drainase yang sudah penuh dengan sampahsampah dan endapan. Ketiga, tambal sulam yang dilakukan untuk memperbaiki jalan tidak bertahan lama. Keempat, terlambatnya melakukan rekondisi jalan bekas galian, seperti di Kecamatan Payung Sekaki. Kelima, kecilnya anggaran pemeliharaan jalan dari pemerintah.

Tahun 2019, ruas jalan yang baik di Pekanbaru sepanjang 579,5 KM atau sekitar 46,76% dari total panjang  jalan 1.277,9 KM. Sementara itu, mengalami kerusakan ringan sepanjang 130, 8 KM, rusak sedang 187,3 KM, dan rusak berat 362,1 KM. Dapat dikatakan, ditangan Pj. Walikota Muflihun, kondisi jalan baik pada tahun 2022 meningkat  menjadi 74%, namun diduga akibat proyek IPAL, kondisi jalan rusak berat meningkat menjadi sebesar 1,2% atau menjadi sekitar 25% di tahun tersebut.

Alih-alih menyerah terhadap kenyataan yang ada, sepanjang tahun 2023, Pemko Pekanbaru telah melakukan overlay 14 ruas jalan sepanjang tahun ini. Total panjang jalan yang kami overlay 12.445 meter. Menurut data PUPR Kota Pekanbaru, 14 ruas jalan yang sudah diperbaiki selama tahun 2023 itu diantaranya, ruas jalan Parit Indah sepanjang 1.890 meter, Dahlia 1.428 meter, Pemuda 2.277 meter, Tanjung 813 meter, Firdaus 520 meter,  Jalan Suka Karya 1.840 meter, Delima 1.890 meter, Paus  467 meter, Rambutan 317 meter Inpres/Kartama 619 meter. Selanjutnya Jalan Teratai 50 meter, Melur 42 meter, Serayu 250 meter, dan ruas jalan Jendral 42 meter.

Sejak awal tahun 2024, Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR telah melakukan perbaikan sejumlah titik jalan yang rusak ringan melalui metode tambal sulam di 178 titik. Ratusan titik tambal sulam itu tersebar di 18 ruas jalan. Sementara hingga bulan Juni mendatang, terdapat 13 ruas jalan lagi yang akan dilakukan rehabilitas dan penambalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline