Lihat ke Halaman Asli

Rinaldi Sinuhaji

hidup sehat

Kelurahan Jabungan, Semarang, Menjadi Daerah Rawan Longsor dan Telah Banyak Merugikan Masyarakat

Diperbarui: 11 Agustus 2020   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Baskoro Raya (10/08) --  Dalam KKN undip tim kedua tahun 2020 telah dilakukan pelayanan masyarakat dengan kegiatan program yang diajukan masing -- masing mahasiswa. Salah satunya adalah menganalisa potensi bencana longsor yang terdapat di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Dalam menganalisa daerah rawan longsor pada daerah tersebut, sebelumnya telah dilakukan survei terhadap beberapa lokasi yang menjadi rawan longsor, selain itu dilakukan konsultasi dengan pihak terkait seperti Lurah dan warga Jabungan.

dokpri

Gambar dari dampak bencana longsor | dokpri

Dalam kegiatan survei tersebut, dapat diamati beberapa bangunan yang telah rusak akibat peristiwa longsor tersebut. Berdasarkan penuturan Lurah Jabungan, Abdul Mukti SE " longsor tersebut akan terjadi pada musim penghujan dan pada daerah tersebut memiliki lempung yang mempercepat terjadinya longsor".

Setelah selesai dilakukan survei, diketahui faktor penyebab longsor tersebut dapat terjadi karena adanya 1. pengaruh hujan, 2. pada daerah tersebut memiliki lempung yang melimpah yang dapat menjadi bidang gelincir, 3. terdapat patahan atau rekahan dan 4. bentuk lahan yang bergelombang.

Untuk mengantisipasinya terjadinya kerusakan akibat bencana longsor tersebut, telah dibuat peta persebaran titik yang menjadi daerah longsor. Tujuan dari adanya peta tersebut untuk membantu warga mengetahui lokasi yang menjadi daerah rawan longsor. dengan adanya informasi tersebut, warga sudah dapat melakukan pencegahan terlebih dahulu untuk menanggulanginya.

Gambar peta persebaran daerah rawan longsor | dokpri

 

Penulis : Rinaldi Sinuhaji

#kkntimiiperiode2020 #p2kknundip #lppmundip #undip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline