Apa itu Rohingya dan Latar Belakang Dari Rohingya?
Suku Rohingya adalah kelompok etnis minoritas yang sebagian besar tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar. Mereka adalah komunitas yang mayoritasnya muslim dan diakui sebagai salah satu kelompok terbesar dari minoritas etnis di Myanmar.
Rohingya telah mengalami diskriminasi, pengucilan, dan perlakuan tidak manusiawi selama bertahun-tahun di Myanmar. Pemerintah Myanmar tidak mengakui mereka sebagai warga negara, membuat mereka menjadi salah satu kelompok yang paling terpinggirkan di dunia.
Karena konflik antara kelompok etnis Rohingya dan pemerintah Myanmar, banyak dari mereka telah melarikan diri dari negara mereka untuk mencari perlindungan di negara-negara tetangga seperti Bangladesh, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Krisis kemanusiaan yang terkait dengan pengungsian dan kondisi hidup yang sulit telah menarik perhatian dunia internasional.
Apa yang Menyebabkan Rohingya Mengungsi ke Negara Lain?
Pengungsian massal suku Rohingya ke negara-negara lain, terutama Bangladesh, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar dan sebagian elemen masyarakat di sana. Beberapa faktor utama yang menyebabkan pengungsian Rohingya termasuk:
1. Diskriminasi dan Kebijakan Negara Myanmar:
Pemerintah Myanmar telah memberlakukan kebijakan-kebijakan diskriminatif terhadap suku Rohingya. Mereka tidak diakui sebagai warga negara dan menghadapi berbagai bentuk pembatasan dalam hal hak-hak dasar seperti pendidikan, pekerjaan, dan kebebasan beragama. Kebijakan ini telah menciptakan ketidakpastian dan ketidakamanan bagi komunitas Rohingya.
2. Kekerasan dan Pelanggaran HAM:
Suku Rohingya telah menjadi korban kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer dan kelompok ekstrem Buddhis di Myanmar. Ini termasuk serangan militer besar-besaran, pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran desa. Kondisi ini mendorong ribuan Rohingya untuk melarikan diri demi keselamatan mereka.
3. Krisis Kemanusiaan: