Lihat ke Halaman Asli

Miftah RinaldiHarahap

Partai Hijau Indonesia | New Native Literasi

Pandangan Pertama

Diperbarui: 19 Maret 2024   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuanku
Kau yang mampu menghapus pilu
Sepintas kau menghentikan waktu
Kemudian kau berlalu
Lalu, hadir kembali dan menumbuhkan rindu
Suasana malam yang sendu
Kala itu, saat kau dan aku, dimasa putih abu-abu

Perempuanku
Kau yang selalu misterius
Pesonamu yang polos
Sikapmu yang tegas
Dan indahmu yang tak pudar
Membuat cinta kekal dan tak memudar

Perempuanku
Goresan takdir hanya Tuhan yang tahu
Sementara kau dan aku hanya mampu untuk mengikutinya
Perempuanku
Pertemuan kita adalah makna waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline