Lihat ke Halaman Asli

Miftah RinaldiHarahap

Gerilyawan Pembaru

Puisi-ku Menjelma Api

Diperbarui: 6 September 2023   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi-ku menjelma api

Ketika laki-laki lusuh itu menghampiri

Dengan tatapan sayu,ia menyodorkan sebuah kaleng kosong

Sambil bergumam,sembari sesekali melemparkan senyum

Aku mengisi kaleng kosong itu dengan selembar rupiah

Lagi - lagi aku tak nyaman

Sebab, sebuah kalimat selalu menghantui; "apa kau merasa lebih beruntung dari laki - laki itu ?"

Aku benci dengan deretan kalimat ini,karena seolah "mengamini" bahwa kemiskinan itu adalah takdir!

Yogyakarta,6 September 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline