Manusia itu "tabularasa"
Yang selalu bergumul dengan realitas untuk menguntai "asa"
Dengan "asa" manusia "mengada" untuk kemudian "merasa" pelbagai macam "rasa"
"Rasa" memantik "kimia" lalu mencipta pelbagai macam "perasaan"
Lalu,manusia mulai mengeja peradaban
Perlahan peradaban menjelma sejarah
Yang memberi tahu manusia bahwa hakikat "tabularasa" adalah "absurditas"