Lihat ke Halaman Asli

Banyak Motivasi Menulis

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Menulis, satu kata yang sudah sering kita dengar sejak kecil. Menulis sudah ada sejak sebelum masehi. Pada saat itu, orang menulis dengan bentuk simbol. Menulis mereka gunakan untuk mengungkapkan semua perasaan dan sebagai sarana komunikasi.

Menulis bisa dibilang mudah namun juga bisa dibilang sulit. Selama kita tidak memiliki niat dan semangat untuk menulis, tangan kita tidak akan dapat menulis dan pikiran tidak mungkin mendapat ide sebagai bahan tulisan. Namun, ketika tangan sudah mau bergerak maka semua yang ada dalam pikiran akan keluar dengan sendirinya. Saat menulis jangan memikirkan hal-hal yang dapat menurunkan motivasi dan semangat, cukup berfikir menulis, menulis dan menulis.

Motivasi seseorang untuk menulis itu banyak, tergantung minat dan tujuan. Ada yang berminat menulis puisi, cerpen, essay, novel, komik, atau karya tulis ilmiah. Selain minat, ada juga orang yang menulis karena suatu tujuan. Ada yang menulis karena kewajiban, seperti tugas guru/ dosen, membuat buku karena ingin naik golongan atau membuat tulisan agar dapat lulus (skripsi, tesis, disertasi). Ada juga yang menulis karena hobi. Untuk hobi tidak perlu ditanyakan lagi, namanya hobi mau dimanapun dan kapanpun pasti bisa dilakukan. Ada yang menggunakan kegiatan menulis sebagai sumber penghasilan, seperti ikut proyek penelitian, proyek menulis buku diktat, dan menulis novel yang memang untuk dijual. Satu lagi menulis untuk mengikuti lomba, kalau yang ini motivasinya pasti menang lomba. Apalagi saat ini lomba menulis sudah sangat bertebaran dan mudah diakses baik media cetak ataupun internet.

Bagi yang punya motivasi ingin menang lomba, ada sedikit hal yang dapat digunakan sebagai bahan perenungan kita semua. Lomba itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Optimis menjadi pemenang itu baik, tetapi jangan terlalu optimis. Tahu mengapa? Karena orang yang terlalu optimis menjadi pemenang itu biasanya tidak siap kalah. Saat tulisnya kalah dia akan kehilangan semangat dan frustasi. Kita semua tahu bahwa lomba menulis online pesertanya pasti lebih banyak di banding non online, secara otomatis persaingan akan lebih ketat. Kelemahan orang kita adalah siap menang tetapi tidak siap kalah. Jadi jika kita mengikuti lomba harus siap menang dan siap kalah. Jika kita menang maka harus bersyukur, namun jika kalah harus berpikir positif. Berfikir saja bahwa belum rezeki kita untuk menang dan terus mencoba untuk mengikuti lomba menulis yang lain. Saat lomba berikutnya kita harus belajar dari kesalahan sebelumnya. Kita pelajari mengapa tulisan sebelumnya tidak menang, kemudian kita perbaiki. Cara itulah yang kita gunakan sebagai langkah belajar menulis yang baik. Jangan patah semangat saat kita menulis. Seiring dengan seringnya kita menulis maka kita akan tahu titik kelemahan dan kekuatan dalam menulis. Saat itu pula kita keluarkan kemampuan menulis kita. Walau sering tidak menang itu bukan menjadi masalah besar, minimal kita pernah mencoba dari pada tidak sama sekali. Rasa senang yang luar biasa akan muncul ketika tulisan kita yang biasanya tidak lolos kemudian tiba-tiba lolos. Walaupun hanya juara harapan atau nominator itu sudah membanggakan. Berbeda dengan orang yang biasa menang tiba-tiba tidak menang pasti stres dan menyesal. Tidak ada ruginya menulis. Bahkan sangat menguntungkan. Jika sudah terbiasa menulis maka saat ada tugas menulis pasti mudah menyelesaikannya.

Untuk para penulis pemula yang motivasinya ikut lomba, lebih baik ikuti saja semua lomba menulis yang ada baik puisi, cerpen, novel, karya tulis ataupun yang lainnya. Tahu mengapa? Karena sering kali orang berfikir tidak dapat menulis dan tidak punya kemampuan, padahal mereka hanya belum tahu letak kemampuan menulisnya dan tidak berani mencoba menulis. Saat kalian mengikuti semua jenis bentuk lomba menulis maka dengan sendirinya kalian akan mengetahui letak kemampuan kalian. Jangan takut jika tulisan kita dikatakan jelek oleh orang lain. Minimal kita lebih baik karena sudah mau menulis dari pada tidak sama sekali. Anggap saja ucapan orang itu adalah kritik yang membangun dan tunjukkan bahwa kita mampu lebih baik lagi.

Menulis itu asyik. Kita bisa mengungkapkan semua perasaan yang terpendam dalam hati dan pikiran tanpa harus mengeluarkan suara. Tulisan mengandung jutaan arti. Menulis itu seni. Seni adalah warna. Jadi dengan menulis kita bisa mewarnai hidup kita lebih baik lagi. Teruslah bersemangat untuk menulis dengan berbagai motivasi. Tidak ada yang salah dalam menulis. Menulislah dan berkaryalah sampai jiwa ini tak mampu menulis lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline