Entah kenapa aku menyukai jenis huruf papyrus ini. Apakah karena jenis tulisannya yang terlihat rapih, unik, enak dipandang atau mudah dibaca. atau apakah karena karena ada sesorang yg juga menyukai jenis huruf ini, sehingga akupun jadi suka. Entahlah… Suatu hal yang pasti aku sering menggunakan jenis hurup ini setelah dia sering membuat catatan baikpuisi dan sajak untukku dengan jenis huruf papyrus ini. Namun kini…. Catatan papyrus itu tak ada lagi… puisi atupun sajak hanyalah senyap…
…………….
Papyrus… kapankah kau akan membuatkan bait-bait puisi untuk ku lagi..yang jika aku membacanya, aku merasa terhanyut. Kapankah kau akan merangkan sajak untuk ku lagi, yang jika aku membacanya serasa ada desiran angina menerpa wajahku.
Papyrus…aku tak tahu, apakah catatan ku ini akan sampai kepadamu atau tidak, tapi aku yakin suatu saat kau akan mengerti bahwa rasa ini akan tetap ada, bahwa coretan papyrus akan selalu terukir di dalam lubuk yang paling dalam, tersusun rapih di ruang arteriumku…
Please.. forgive me.. I can’t stop loving you…
...........
Teruntuk sesorang yang selalu menulis dengan papyrus font
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H