Lihat ke Halaman Asli

Apakah Transjakarta Busway Alat Transportasi yang Nyaman? Nanti Dulu

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah bus transjakarta busway merupakan angkutan umum massal yang ideal ? ataukah sebaliknya ?

Saya sebagai pengguna jasa busway sangat terkejut saat teman saya mengatakan bahwa dia baca di suatu media berita online yang mengatakan bahwa transjakarta busway adalah alat transportasi idola para pekerja. Saya dan teman-teman saya menertawakan hal tersebut, kita sampai tidak habis piker dilihat dari segi manakah kata-kata tersebut? Dan saya juga sangat terkejut karena diberbagai berita online bahwa dibeberapa provinsi akan dibangun mode transportasi seperti busway. Okey, langsung saja saya paparkan apa yang sebenarnya terjadi dilapangan tentang transjakarta busway. Saya memaparkan hal ini hanya sebagai bahan acuan kedepannya saja, apakah benar transportasi seperti busway ini benar-benar ideal.

KEBURUKAN-KEBURUKAN TRANSJAKARTA BUSWAY :

1.Tiket :

Sudah beberapa bulan ini telah diberlakukan system E-Ticket dibeberapa halte bus transjakarta, yang akhirnya satu persatu halte yang lain akan merasakan menggunakan system E-ticket ini pada akhirnya.

Karena pemberlakuan system E-ticket ini banyak sekali pelanggan yang merasakan kerugian dan kekecewaan.

1.      Tidak adanya E-Ticket untuk single trip : hal ini menyebabkan orang-orang yang ingin menggunakan jasa busway ini marah dan mengeluh. Akhirnya yang bisa dilakukan oleh para single trip adalah :

1.      Mencari busway yang masih menggunakan tiket karcis, dengan sebelumnya naik angkot dahulu untuk menuju halte berikutnya. Otomatis hal ini amat sangat merugikan para single trip karena untuk naik busway saja harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar angkot. Mungkin buat mereka yang mempunyai uang berlebih adalah suatu yang tidak masalah mengeluarkan uang Rp. 3000,- untuk membayar angkot baru Rp. 3.500,- untuk busway.

2.      Terpaksa harus membeli E-Ticket Rp. 20.000,- padahal dia hanya kali itu menggunakan busway. Mungkin bagi mereka yang mempunyai uang berlebih tidak masalah mengeluarkan uang Rp. 20.000,- bagaimana dengan yang orang biasa-biasa saja.

Karena pemberlakuan E-tiket ini banyak sekali orang-orang, mulai dari Bapak-Bapak, Ibu-Ibu bahkan anak sekolah yang hanya naik busway saat liburan sekolah harus mengurungkan niatnya untuk pergi. Mereka hanya bisa pergi meninggalkan halte, mengomel tanpa ada yang perduli dengan mereka.

2.Ketidakmampuan transjakarta dalam menyediakan pengisian ulang pada E-ticket. Saat dihalte anda hanya ditawarkan untuk membeli E-ticket produk mereka tanpa dijelaskan cara pengisian ulang secara terperinci. Misal: saat hari senin mereka menjual indomaret Card, selasa mereka menjual E-Money, Rabu mereka menjual Jackcard, tapi apa yang terjadi saat pengisian ulang? Sangat menyedihkan, anda akan merasa sangat kecewa dan tertipu. Kenapa saya mengatakan sangat kecewa dan tertipu? Ini penjelasannya :

·Kartu yang dijual kepada anda hanya dapat diisi jika anda memiliki debet pada suatu bank yang tertera pada kartu yang anda miliki. Tapi apa yang terjadi jika anda tidak menabung di bank yang tertera pada kartu anda, artinya wasalam kartu anda silahkan dibuang saja karena tidak bisa diisi.

·Ketidakpintaran petugas yang berada dilapangan. Jika memang yang bisa diisi tunai pada setiap halte adalah kartu JackCard kenapa bukan kartu itu saja yang dijual tiap hari, tetapi anda malah ditawarkan bermacam-macam kartu yang akhirnya tidak dapat diisi.

Setiap E-ticket yang berisi Rp. 20.000,- hanya bisa dipakai 5 kali, itu artinya ada sisa Rp. 2.500,- yang anda sia-siakan. Mungkin bagi orang yang berkelebihan uang tidak masalah membuang Rp. 2.500,- tapi bagi yang memiliki penghasilan cekak, itu sangat merugikan. Coba anda hitung Rp.2500,- kali sebulan anda naik busway artinya anda menyia-nyiakan Rp. 25.000,- sebulan. Itu baru satu orang. Bagaimana dikalikan dengan jumlah pengguna busway yang sangat banyak. Itu sangat menguntungkan mereka. Walhasil yang terjadi dilapangan orang-orang yang tidak bisa mengisi kartu itu hanya bisa marah dan membuang kartu itu, sehingga apa yang terjadi? Saat naik bus karena masih terbawa amarah orang itu mendorong penumpang lain dengan kasar.

Apakah ini bus yang katanya digembor-gemborkan untuk melayani masyarakat dan nyaman? Malah bus inilah yang mengusir para pengguna yang ingin menggunakannya.

3.Kelamaan dalam menunggu bus yang tiba, kesalahan operator bus.

Apakah kalian tahu yang sebenarnya yang membuat bus itu lama tiba? Padahal pemerintah provinsi sudah menambahkan bus baru. Sebenarnya yang terjadi dilapangan adalah bukan kurangnya ketersediaan bus dilapangan. Yang terjadi adalah ketidak berkompetenan pekerja busway dalam meroling pergerakan bus yang ada. Sebagai bahan acuan :

·Pukul 07.00 bus arah harmoni datang berombongan 6 bus. 2 bus penuh terisi penumpang, 2 bus lagi terisi penumpang tapi tidak terlalu penuh, 2 bus sisanya kosong tapi tetap bertugas.

·Pukul 07.15 bus arah harmoni dating 3 bus. 2 bus mengisi penumpang, 1 bus biasanya lewat tidak tahu akan berhenti dimana.

·Pukul 07.16 – pukul 08.30 penumpang menumpuk, dan mulai banyak yang naik pitam karena bus tidak datang. Alasannya, mohon maaf bus lama, kalau tidak isi BBG pasti kena macet.

Itu hanya sedikit contoh pengaturan petugas yang tidak benar. Bukankah seharusnya bila ada bus yang kosong diistirahatkan terlebih dahulu? Misal 5 menit mereka berisitirahat, sehingga saat tiap 5 menit kedua bus yang kosong itu bisa bergantian mengisi penumpang tiap 5 menit berikutnya.

4.Busway berasa milik para petugas

Kenapa saya katakan seperti point diatas? Saya jelaskan:

Ada saat dimana penumpang sudah menunggu lama, akhirnya bus tiba dan menurunkan penumpang. Bus sudah kosong, datang petugas membawa 1, 2, atau beberapa kenalannya masuk ke bus itu. Akhirnya bus jalan, tapi saat sampai di depan pintu halte yang seharusnya memasukkan penumpang, bus it terus berlalu tidak mengangkut penumpang. Penumpang yang ada hanya bisa teriak mengamuk, memarahi petugas. Yang ada petugas hanya kabur tidak berani menghadapi penumpang serta mereka dari jauh menertawakan penumpang. Apabila ada penumpang yang marah dan akan mengatakan akan melaporkan kelakuan mereka, para petugas itu malah menantang “ silahkan laporkan saja.” Apakah hal ini patut dilakukan oleh seorang yang bekerja di suatu usaha pelayanan masyarakat.

5.Busway penyebab kemacetan yang semakin parah.

Kenapa saya sebut demikian? Saya akan jelaskan:

·Banyak sekali para penumpang yang pernah menggunakan jasa busway yang beralih kepada kendaraan pribadi. Yang bisa kredit mobil ya kredit mobil, tapi lebih banyak yang kredit motor karena lebih murah. Ini semua kenyataan, karena banyak teman saya yang memakai motor sekarang. Dan asal tahu saja, pengguna busway dari tahun ke tahun berkurang karena mereka membeli motor dan berdampak macet semakin parah.

6.Waktu tempuh diperjalanan semakin lama

Penyebabnya adalah karena semakin banyaknya bus yang ada ditambah APTB terintergrasi busway sehingga saat dihalte transit terlalu banyak bus yang mengantri menaik turunkan penumpang. Bayangkan saat anda sial, kadang bisa 15 menit sendiri disuatu halte transit. Itu kalau anda hanya satu kali transit, kalau anda merasakan 3 sampai 4 kali transit berapa waktu yang anda buang?

7.Bus yang tidak nyaman

·Bus single yang lama kondisinya banyak yg pintunya rusak, dan AC nya banyak yang mati sehingga saat penuh sesak anda akan merasakan seperti direbus. Selamat menikmati jadi sayur asem karena keringatan.

·Bus single. Saat panas anda kepanasan tapi saat hujan anda juga kehujanan. Kenapa kehujanan? Karena lubang AC yang ada saat hujan pasti bocor, dan bangku yang ada basah semua.

·Bus gandeng Cina yang baru datang, jalannya sangat lama sehingga membuat anda kesal, tapi ACnya sih masih dingin karena maklum masih baru.

Tapi dari semua bus, penumpang lebih menyukai bus single walaupun panas tapi jalannya cepat.

8.Petugas yang malas

·Bagian loket ada 2 orang, sering karena mereka berdua jadi kerja sambil mengobrol sehingga mengembalikan uang lama. Lebih sering mereka main gadget, dan sesekali sibuk make up.

·Bagian nyobek karcis, keseringan ngobrol tapi kalau lagi sendirian keseringan lebih mentingin HP nya dari pada penumpang, walhasil penumpang yang mau buru-buru masuk jadi kesal.

9.Tidak adanya plang nama jurusan yang benar

Jika anda naik busway harus berhati-hati, kenapa? Anda jangan percaya nama jurusan yang ada di atas bus, anda harus melihat jurusan di papan yang ada didepan supir, itupun kalau ada. Kalau tidak ada anda harus dengan jelas Tanya pada onboardnya. Karena terkadang tidak ada papan di depan supir.

10.Jembatan bus yang panjang

·Karena jembatan bus yang panjang, terutama jembatan Ular seperti dukuh atas ,semanggi, dan lain-lain anda harus punya kondisi yang fit kalau tidak cepat lelah, dan harus alas kaki yang baik karena jalan terlalu menanjak menurunkan menyebabkan alas kaki cepat terkikis.

·Untuk orangtua, orang hamil, sangat menyiksa bagi mereka, mereka berjalan sangat lama karena harus berhenti setiap beberapa langkah karena lelah.

·Banyak orang yang takut ketinggian, yah tidak bisa naik busway.

11.Membuat anda darah tinggi dan mempunyai musuh

Hal ini disebabkan karena anda menunggu lama sehingga anda marah-marah, so pasti darah anda menjadi tinggi. Kenapa mempunyai musuh? Karena saat anda sudah lama menunggu dan akhirnya ada bus yang datang tetapi bukan bus tujuan anda, anda akan didorong dan dimaki oleh orang yang ingin menaiki bus tersebut, karena anda capek sehingga anda emosi juga, walhasil anda dan orang tersebut saling memaki.

Tapi satu dibalik dari semua itu anda akan mempunyai teman baru karena sama-sama merasakan menunggu lama jadi ada tempat saling berbagi cerita dalam menghabiskan waktu yang menyebalkan tersebut.

Apakah ini, alat transportasi idaman?

Menguras tenaga anda karena capek berdiri lama berjam-jam.

Menghabiskan waktu lama dalam menempuh perjalanan.

Membuat anda memiliki penyakit.

Mengusir pengguna jasa yang hanya single trip.

Membuat anda banyak dosa karena sering memaki.

Kami sesama pengguna busway sering curhat. Sangat merindukan alat transportasi jaman dahulu, yaitu buskota. Buskota yang dikatakan oleh pemerintah adalah penyebab kemacetan, tapi apa yang terjadi akhirnya, ternyata buswaylah penyebab kemacetan. Dikarenakan pelayanannya yang buruk yang menyebabkan maraknya pengendara pribadi.

Kami bingung, kami harus naik apalagi? Karena busway buskota tidak ada. Yang ada hanya angkot, tapi kalau naik angkot itu tidak efisien, bukan hanya membuang waktu karena ngetem tapi harus berganti-ganti beberapa kali di perjalanan. Dengan sombongnya transjakarta mewajibkan setiap kebijakannya, menekan orang yang kesulitan mencari angkutan yang nyaman. Mereka berkata, “naik aja deh, kamu butuh kan? Kalo kamu ga naik kita juga ga rugi!”

Perbandingan waktu tempuh menggunakan buskota dengan busway sangatlah jauh. Contoh : uki – gajahmada : buskota 40 menit, busway karena banyak tetek bengek hasilnya 1jam 30menit.

Uki – blok m : buskota 30 menit, busway karena banyak bertele-tele transitan jadi 2 jam lebih, malah bisa sampai 3 jam lho kalau anda orang baru.

Tidak ada lagi angkutan yang nyaman. Memimpikan angkutan seperti di film-film luar negeri, yang halte dipinggir jalan rapih dan cantik, setiap bus berhenti dihalte tersebut dan penumpang tidak perlu capek naik turun jembatan yang berkelok-kelok.

Pemerintah hanya menciptakan sebuah sarana transportasi yang keliatannya elit, tapi yang sebenarnya sangat merugikan para pengguna jasa. Bagi saya dan teman-teman, transjakarta busway adalah hal yang gagal, biang sumber kemacetan. Kami hanyalah orang-orang yang terpaksa menggunakannya karena tidak ada lagi angkutan lain yang tersedia.

Kalau anda tidak percaya? Silahkan mencobanya? Tapi jangan hanya satu hari, cobalah sebulan menggunakannya. Kalian hitung berapa waktu yang kalian buang, berapa orang yang mengamuk, dan hal-hal yang saya tulis diatas. Syaratnya bukannya hanya sebulan anda menggunakannya tapi gunakan saat jam orang berangkat dan pulang kerja, yaitu pagi : pukul 07.05 – 09.00 dan sore pukul 05.00. dan syarat kedua harus merasakan jarak tempuh yang jauh, serta rasakan juga transit jembatan ular, contohnya dukuh atas, matraman dan semanggi. Rasakan bagaimana pengalaman dengan busway, apakah seperti yang saya tulis atau tidak?

Bersiap-siaplah kamu yang kotanya akan menerapkan mode transportasi seperti busway ini. Bersiap-siap tambah macet dan emosi tanpa penyaluran karena transportasi ini punya nomor telepon pengaduan tetapi anda tidak akan pernah ditanggapi.

Semua tulisan berdasarkan pengalaman pribadi saya dan teman-teman.

Hhhh….capek juga. Mudah-mudahan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline