Lihat ke Halaman Asli

Mudik dan Pulang

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(serial Anis-Mahatma), 19 september 2010

Ketika puasa baru akan di mulai kedua putra putri saya sudah ribut bertanya, apakah kami akan memulai perjalanan mudik seperti dua tahun lalu? Akankah kami akan mengunjungi eyang mereka di Sidoarjo dan Madiun? Apakah kami nanti akan menginap di hotel bila malam menjelang selama dalam perjalanan itu? Apakah kami akan dan masih menggunakan Shiraj-mobil satu-satunya milik kami yang merupakan kesayangan mereka-sebagai sarana mudik nanti? Anis (10) sebenarnya menginginkan kami mudik dengan menggunakan kereta api seperti tahun sebelumnya, yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Mahatma (8) dengan alasan nanti tidak bisa jalan-jalan dan tidak bisa menginap di hotel bagus. Ketika di ingatkan seperti itu, kakaknya langsung berubah haluan, mendukung sepenuhnya keinginan adiknya untuk pulang kampung menggunakan mobil saja.

Begitu tidak sabarnya mereka sampai-sampai hampir tiap hari meminta ijin saya untuk menelepon Eyangnya. Macam-macam yang di bicarakan, dari mulai menanyakan si Belang, si Siro dan si Kimci yang merupakan kucing peliharaan Eyangnya, mereka tidak lupa menagih baju lebaran. Baju yang di tagihkan ke Eyangnya itu bukanlah baju yang di beli di toko, tetapi baju yang di jahit sendiri oleh Eyangnya. Memang ibu saya pandai menjahit, dan ketika masih muda dahulu beliau bahkan menerima jahitan. Semua baju milik saya ketika kecil adalah hasil karya beliau sendiri. Menurut beliau baju buatan toko seringkali tidak memuaskannya, kurang rapi dan asal-asalan. Tentu saja kecuali barang-barang bermerk yang memang terkontrol kualitasnya.

Jadi begitulah. Hari-hari di bulan puasa saya harus menahan bosan karena mereka terus-menerus bertanya tanggal berapa nanti berjumpa Eyangnya? Dan saya masih juga menjawab dengan jawaban yang sama, bahwa kita akan berangkat sesudah kalian libur sekolah, dan Abi di setujui jadwal cutinya oleh “Bapak Kantor”. Bapak Kan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline