Aku terbangun mendengar suara azan subuh bertalu-talu.
Dan tersadar, aku masih saja memeluk bayang-bayangmu.
Bergegas kusucikan jejak mimpi yang membekas.
Dan berlalu menuju panggilan Sang Penyeru.
Di hadapan Tuhanku yang menguasai Subuh.
Aku merajah aksara, merapal doa-doa.
Berbisik sanubari di telinga semesta.
Perihal rindu bersimpuh, menumpah isak jiwa.
Ibu, aku rindu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H