Lihat ke Halaman Asli

Rina piliang

Pena adalah tempat ku berkarya membuat kata menjadi bertalenta mengubah puisi menjadi imajinasi

Usai Sudah

Diperbarui: 16 Mei 2019   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Usai sudah rangkaian rasa yg ku pertahankan..
Pupus sudah penantian yg ku tunggu di telaga pelabuhan
Sementara apa yg harus ku lakukan....!
Luka harus ku terima
Kecewa harus ku bawa
Jika emang inilah akhir kenyataanya

Lirih ku dengar denting hening bunyi ketika selebat embun mengantar bumi
Ku temukan selarik bait puisi
Sebarit hati serupa luka yang terlahir dari rahimnya sepi
Nadi menjalar menjadi demikian getas,meranggas
Ketika melerai berlahan kita saling meletakkan catatan mimpi yang belum usai kita akhiri

Di antara kungkungan sayap cahaya
Ku mencoba mengeja rangakaian tawa yang sempat kau titipkan pada senja
Ku simbak&ku buka

Tapi apa...?
Ternyata semua hampa
Gelap telah pudar berlabur bersama deras air mata
Hingga akhirnya kamu memilih DIA...

"Apalah aku yg hanya insan biasa yg tak punya apa-apa wajar jika km milih dia yg punya segalanya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline