Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Laut

Diperbarui: 4 April 2019   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com


Mengapa laut itu mengubahkan luka padaku
Ombak-ombak tajam menghempas tubuh rindu
Buih-buih kecil tergenang pilu
Dalam dekap pasir yang diam
Mengurung sejumlah tangisan

Laut itu adalah kesayanganku
Tempat aku berbicara pada waktu
Tempat aku tumpahkan tatap pada langit yang terkadang ungu
Tempat aku memetik angin di musim kenangan
Bahkan tempat aku selalu terpesona
Saat  mentari disetubuhi waktu
Untuk senja yang biru
Sebelum tenggelam ke rahim malam

Kini laut itu telah memperdayakanku
Dengan kesombogan kerikil dan karang
Mengirim aku dalam sepi pelayaran
Sesat di atas bahtera usang
Menunggu badai datang
Untuk karam
Setelah layarku carik di setengah perjalanan

-Xiaorina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline