Lihat ke Halaman Asli

[Resensi] Pasir dan Buih

Diperbarui: 25 Oktober 2018   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kita semua pengemis di gapura kuil, masing masing menerima bagiannya
dari sang Raja ketika datang dan pergi.
Namun kita saling mengiri, yang tiada lain cara meremehkan Sang Pemberi.
Engkau tak dapat makan melebihi selera.
Potongan roti yang lain, milik orang lain
Dan seyogyanya masih ada yang tersisa.
Bagi tamu yang datang tiba tiba.

-Kahlil Gibran

Judul : Pasir dan Buih

Karya : Kahlil Gibran

Penerbit : JAL publising Jakarta

Cetakan : Pertama 2012

ISBN : 978-602-92 31-14-4

Buku Khalil Gibran ini berisi kumpulan puisi-puisi dari nya. Ditampilkannya renungan secara puitis mengenai cinta, kasih sayang, keikhlasan, kedermawanaan, dan keluhuran budi. Banyak hal dalam hidup yang tak sengaja indah di ukirkan. Begitupula kesadaran yang awam telah tertoreh di dalam dunia ini. 

Cinta dan kasih, yang membelenggu mati perasaan hati. Kukuhan rasa yang seakaan binasa tanpanya akan hilang ketika telah menyadarkan diri dalam impian yang negitu sadar. Menukiknya renungan-renungan kedalam samudra, mwluas ke balik cakrawala, dan membumbung ke alam semesta. 

Cerita tentang ikhlasnya hati yang penuh dengan mendambaa ditampilkan dengan harum dalam puisi Khalil Gibran. Kedermawanan diatas ketidakmampuan menjelmakan insan pilu menjadi lebih dari tegar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline