Lihat ke Halaman Asli

Rina Darma

Ibu Rumah Tangga

Pengalaman Mudik Bebas Rewel dengan Kereta Api Bersama Si Kecil

Diperbarui: 24 April 2022   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik (Koleksi pribadi)

Yeayyy... akhirnya Lebaran ini mudik setelah dua hari raya Idulfitri di rumah saja. Pulang ke kampung halaman kali ini berbeda bagi aku, karena personel-nya bertambah. Ada anak ketiga yang berusia sembilan bulan. Jadilah, kami berlima.

Kakak dan Abang sangat excited, karena mudik artinya bermain bagi mereka. Selama tinggal di kota, mereka tidak boleh main air hujan. Aku selalu berkata, "Nanti main hujannya di rumah Mbah! Mau sepuasnya juga sok aja!". 

Aku tidak khawatir mereka main hujan-hujanan karena lahan yang luas. Mereka bisa kejar-kejaran. Kemudian kualitas air hujan yang lebih bersih. 

Selain itu, pulang kampung berarti ikut simbah ke sawah. Mereka suka main di kali sekedar melempar-lempar batu. Kemudian suka melihat telur siput air. Warna pink yang menempel di rerumputan sungguh ajaib bagi mereka.

Nah, dari Bandung ke Klaten pilihan kami menggunakan moda kereta api. Bukan tanpa alasan. Transportasi publik ini nyaman dan ramah anak. Sejak anak pertama, aku memang memilih kereta api sebagai sarana yang mengantar kami silaturahmi kepada sanak saudara.

Di dalam kereta api, seenggaknya anak yang memang aktif, bisa berjalan di sepanjang gerbong. Saat kereta berhenti pun bisa keluar sebentar jalan-jalan sehingga anak tidak jenuh dan rewel.

Untuk keperluan buang air pun sudah tersedia toilet yang bersih, lengkap dengan tisu dan air. Di setiap ujung gerbong pun ada toilet ini. Begitu pula dengan anak yang identik ngemil. Gerbong makanan siap memenuhi kebutuhan si kecil.

Seringkali saat mudik, anak banyak drama. Apalagi jika perjalanan butuh waktu lama. Namun, alhamdulillah dari anak pertama, si kecil tak pernah rewel selama di kereta api. 

Ini tips si kecil bebas rewel selama di kereta api berdasarkan pengalaman aku:

Komunikasikan dengan si kecil 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline