Lihat ke Halaman Asli

Rina Darma

Ibu Rumah Tangga

Berburu Es Cendol Elizabeth yang Melegenda

Diperbarui: 17 Mei 2018   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Ada dawet ayu Banjarnegara. Ada dawet ireng Purworejo. Ada juga dawet Bayat. Nama kota tersebut melekat dibelakang nama es dawet sebagai ciri khas. Agak berbeda dengan penamaan Es Cendol Elizabeth di Kota Bandung.

Aku memaknai cendol sebagai pelengkap dari dawet yang terbuat dari tepung ditambah pewarna. Dawet sendiri merupakan perpaduan es, santan, dan gula/aren serta cendol itu sendiri.

Sebagai penikmat es dawet tentu saja aku langsung dibuat penasaran dengan Es Cendol Elizabeth. Awal menitip ke suami, aku sempat eyel-eyelan. Khawatir cuma dibeliin cendolnya aja yang artinya harus bikin bahan lainnya sendiri. "Dawet ya jangan cendolnya aja."

"Iya, Es Cendol kan?"

"Iya es dawet."

...

Hingga akhirnya suami menjelaskan kalau es dawet itu di Bandung lebih dikenal dengan es cendol. Haha lucu ya... Tapi ya memang kami tidak sekali dua kali miss komunikasi seperti ini gara-gara perbedaan penyebutan terhadap sesuatu. Sebab ia besar di Bandung sedangkan aku di Klaten. Tapi itulah warna pernikahan berbeda daerah.

Balik lagi ke Es Cendol Elizabeth ya. Apakah kompasianer menebak kalau pemiliknya bernama Elizabeth. Jika begitu sama seperti perkiraanku pertama kali. Namun, ternyata bukan, dinamakan Es Cendol Elizabeth karena awalnya pedagang mangkal di depan Toko Tas Elizabeth. Sehingga dikenal Es Cendol Elizabeth.

Namun, tidak ujug-ujug begitu juga. Sebab Elizabeth pemilik toko tas di Jalan Inggit Ganarsih Astana Anyar sudah lama menjadi pelanggan es cendol milik Haji Rohman. Haji Rohman awalnya kerap mangkal di depan rumah Elizabeth yang masih bekerja di toko tas. Sampai akhirnya, Elizabeth mempunyai toko tas sendiri yang dinamakan sesuai namanya. 

Haji Rohman pun kerap mangkal disitu. Saat ada pesanan, Haji Rohman yang tidak bisa membaca dan menulis kerap meminta tolong Elizabeth untuk dibuatkan bon. Bon yang digunakan merupakan nota milik toko Elizabeth sehingga masyarakat mengira namanya Es Cendol Elizabeth. Nah, melihat itu pemilik toko pun menyarankan nama es cendol Haji Rohman sekaligus sebagai Es Cendol Elizabeth.

Ciri khas Es Cendol Elizabeth adalah warna cendolnya yang hijau. Cendolnya terbuat dari tepung aci kawung dengan daun suji sebagai pewarna. Gula yang dipakai adalah gula kelapa.  Daun pandan digunakan sebagai penambah aroma.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline