Lihat ke Halaman Asli

Pangrango

Ibu Rumah Tangga

Goal Ramadan ala Ibu-ibu

Diperbarui: 16 Mei 2018   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Goal Ramadhan ala Ibu-ibu

Pemain sepakbola harus mencetak gol di gawang lawan. Tanpa target yang jelas dan terukur terbayang dua kesebelasan berlari dan terus menendang, oper sana sini tanpa tujuan. Begitu juga kita yang diberi kesempatan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Sayang, kalau hanya melewatkan begitu saja.

Untuk itu, aku menyusun goals yang harus aku capai. Adanya target akan membantu kita menjalankan ibadah dengan fokus dan "keep on track". Tidak hanya larut dalam sebuah "agenda spiritual" setahun sekali.

Nah, target yang ingin aku wujudkan melalui momentum Ramadhan 1439 H yaitu:

1. Mendapatkan hikmah Ramadhan

Hikmah berarti kita mampu memetik pelajaran dari sebuah perjalanan. Ramadhan merupakan bulan dimana umat Islam menunaikan rukun iman yang ketiga yaitu puasa. Bulan ini pun pahala segala amal perbuatan dilipatgandakan. Sudah sepatutnya kita berlomba-lomba dalam kebaikan seperti dengan mendirikan salat sunnah tarawih dan tadarus Alqur'an plus memahami maknanya.

Dengan demikian, Ramadhan menjadi momentum untuk kita menjelma manusia yang selalu meningkat iman, taqwa, dan derajatnya. Begitu Ramadhan usai harapannya secara pribadi aku tetap bangun lebih pagi, lebih sabar, dan lebih semangat beribadah hingga insya Alloh bertemu bulan yang didalamnya terdapat Lailatul Qodar, bulan seribu bulan.

Dengan bangun lebih pagi sehingga aku tidak tergesa-gesa dalam menyiapkan makanan dan membereskan pekerjaan rumah tangga. Bekerja lebih awal sehingga selesai lebih cepat, waktu pun optimal. Menghadapi dua balita terkadang emosi terbawa, bahkan kadang aku marah dengan polah yang kadang menguji kesabaran. Untuk itulah kesabaran sangat aku butuhkan untuk menjadi ibu dan istri yang baik. 

Kunci mencapainya yaitu beribadah dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho Alloh SWT.

2. Kemampuan memasak meningkat

Ramadhan bagi aku juga menjadi momentum untuk terus meningkatkan kemampuan memasak. Apalagi saat ini aku sudah mempunyai dua balita. Ingin sekali memberikan masakan penuh cinta kepada buah hati dan suami. Tidak hanya bangga membeli makanan mahal tapi bisa menciptakan.

Memasak adalah seni. Memasak menuntut kita berpikir untuk memadukan bumbu-bumbu racikan sehingga tercipta karya. Ramadhan membuat otak terus bekerja dalam menyiapkan menu untuk esok. Sajian bervariasi tentu menunjang ibadah makin lancar. Berbekal makanan sahur dan berbuka yang berkah dan seimbang harapannya meski puasa badan selalu kondisi prima dan bugar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline