Lihat ke Halaman Asli

Kupu-kupu yang Terluka

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kosong hampa hati ini Ruang ruang yang menyimpan suara hati Melebur dalam sepi sendiri Aku ingin berlari,,,meski dalam mimpi Aku seperti kupu kupu dalam bingkai kaca Berdiam dalam hening Menyimpan rapat rapat semua luka Memendam semua mimipi mimpinya Sayapnya retak tak bergerak Matanya layu dalam dekapan kebisuan Dalam sunyi ,sendiri diam diam  meneteskan air mata Aku ingin bebas menyapa padang ilalang Bukan berdiam terbenam dalam ruang Aku ingin terbang menjemput cahaya Menyapa maya pada,bunganya,rumput liarnya,sejuk embunnya Bercermin pada bebatuan,bicara pada pepohonan Bersama angin menyusuri lembah bukit,juga gunung Meski hanya sekejab ,itu cuma sebatas mimpi Bingkai in ikokoh membelenggu Menyimpan semua keinginan,di  hati terdalam Cuma bisa mengangguk dan berkata "ya.." Menangis dalam diam memendam harap dalam dalam Aku ingin diriku,aku ingin kebebasanku Ini jiwaku,ini hidupku,meski detak jantungku milik ibu, juga darah yang mengalir dalam tubuhku Tidak dengan jiwaku,yang selalu berrontak berteriak Inginkan kebebasannya Maka terbanglah wahai jiwa, Terbanglah sebelum waktu menutup mata Sebelum taman behenti berbunga Meninggilah sebelum sayapmu patah Inilah hidupmu inilah jiwa bebasmu Bukan jiwa dalam bingkai kaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline