Tiap mata terpejam, kala mimpi memenuhi batas tidur..
Kau slalu datang..
Menjamahi ragaku yang terkulai dalam pelukan penguasa malam
Kau cumbui sekujur tubuhku..
Hingga aku tergagap, mata menggeriap..
Lalu terjaga..dan kaupun tertawa tanpa merasa berdosa..
Kau tau aku membencimu, maka menjauhlah, dan kau masih saja mengumbar tawa jelekmu..
Nampak puas terpancar di wajahmu..
Setelah, menggerayangi, lekuk lekuk tubuhku
Amarahku memuncak..kuhantamkan kepalanku membabi buta..
Dan kau terkapar, bergetar meregang nyawa..
Lalu terdiam, binasa, haha aku gembira..
Mati kau, dasar nyamuk gendeng..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H