Lelaki yang sedang mengeruk sesuatu dalam telaga itu sejenak menoleh ketika dipanggil. Sejurus kemudian beliau keluar dari telaga. Menepi menghampiri seorang lelaki gagah yang telah menunggu dibibir telaga. Terjadi dialog seadaanya.
Dari pembicaraan tersebut terungkap kalau lelaki dengan beberapa ekor ikan ditangan sedang melakukan pekerjaan tambahan. Penghasilan yang didapatpun tidak menentu. Rata-rata 10-20 ribu rupiah setiap kali turun "ngerogoh" ikan. miris mendengarkan.
Pria ganteng yang turun dari mobil bagus itu mengulurkan uang lima puluh ribuan. Disambut sang penjala dengan ucapan terima kasih dan suka cita. Tidak lupa segala doa baik bertubi-tubi bagi sipemberi.
Ketika pembicaraan terus berlanjut sang "malaikat pemberi" terus menambah jumlah uang hingga mencapai jumlah yang tidak masuk akal bagi penjala. Alih-alih merasa senang, lelaki muda penangkap ikan itu malah menolak dan mengembalikannya. Karena merasa sulit mempertanggung jawabkan serta menjelaskan asal muasal uang yang akan dia bawa pulang kepada keluarga.
Timbul keheranan dari sipemberi. Pada zaman sekarang ini masih ada orang yang menolak menerima uang karena tidak jelas asal usulnya. Perlu waktu beberapa lama hingga ganteng yang turun dari mobil itu berhasil meyakinkan si lelaki muda tersebut agar mau menerima uang pemberiannya.
Menerima dalam tangis haru antara percaya dan tidak percaya. Masih ada orang yang tidak dia kenali sama sekali mau memberi sedemikian banyaknya. Ditengah himpitan beban ekonomi yang semakin berat saat ini. Bahwa masih ada keajaiban di dunia.
Penggalan cerita di atas adalah salah satu isi vlog dari Baim Wong. Artis, youtuber, vloger, atau apapunlah istilahnya. Tayangan vlog yang sering memancing tangis haru penonton bak film India.
Akhir-akhir ini banyak orang terkenal yang beralih menjadi youtuber. Atau youtuber yang berubah mendadak terkenal. Berbagai konten mereka tawarkan. Umumnya berisi cerita keseharian, atau prank yang tidak mengenakkan. Namun isi vlog dari Baim Wong dengan sebutan "Bosquee" belakangan terasa berbeda.
Bak Robinhood Baim membagi-bagikan bantuan kepada siapa yang ditentukan oleh kata hatinya. Ya Robinhood, sang legendaris yang hidup di Inggeris pada abad pertengahan. Melawan tirani dan kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan si miskin yang sangat lebar. Dengan caranya Robin berusahan menjembatani jurang tersebut. Dengan mencuri harta dari orang kaya untuk kemudian membagi-bagikannya kepada simiskin secara diam-diam.
Ini juga yang dilakukan oleh Baim. Tidak ada survey terhadap calon sasaran yang akan diberikan sumbangan. Kalaupun ada perencanaan, itu hanya sebatas lokasi yang akan dituju, dan bentuk penyamaran yang akan dilakukan. Setidaknya begitu pemahaman saya setelah mengikuti beberapa kali tayangan vlognya.
Semua berjalan secara spontan. Tanpa pengkondisian. Tanpa syarat macam-macam seperti yang dilakukan beberapa tayangan bagi-bagi uang di televisi. Calon penerima tidak harus berlari-lari untuk bisa menghabiskan uang ditangan. Hingga kesan entertainment nya menjadi begitu kuat. Dalam vlog Baim semua berjalan alami. Bahkan beliau akan cenderung menghindar ketika identitasnya diketahui.