Lihat ke Halaman Asli

Rima Sonia

Mahasiswa

Peningkatan Afektif Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Learning

Diperbarui: 20 April 2021   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Afektif yaitu penilaian tentang kemampuan seseorang yang dilihat dari sikap ataupun nilai sosial yang diterapkan dilingkungan sekolah. Afektif mencangkup hal yang berkaitan dengan diri seseorang yang termasuk perasaan, sikap, dan emosi yang didalam kehidupan sehari-hari. Aspek penilaian afektif adalah menerima, menanggapi, menilai, mengelola, menghayati. 

Aspek karakteristik adalah minat, sikap, konsep diri, nilai, dan moral. Adapun contoh dari penerapan afektif yaitu bertanya kepada guru tentang materi yang belum di mengerti, mengerjakan tugas dengan baik yang diberikan oleh guru. Manfaat dan tujuan dari pembelajaran afektif adalah membantu mengembangkan kemampuan interpersonal, bisa menjadi pribadi yang memiliki pikiran positif.

Model pembelajaran kontekstual learning adalah konsep belajar yang memungkinkan guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan membuat penghubung dua pembelajaran yaitu dengan situasi nyata dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran kontekstual siswa harus mengerti apa makna pembelajaran dan cara bagaimana menyelesaikannya atau mencapainya. Guru didalam kelas lebih banyak membuat strategi bagaiman agar siswa bisa belajar dan memahami pembelajaran dengan mudah lalu produktif. Komponen- komponen dari kontekstual learning adalah kontruktivisme, menemukan, bertanya, pemodelan, refleksi, komunitas belajar, dan penilaian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline