Lihat ke Halaman Asli

Dino Rimantho

Pemerhati lingkungan

Ancaman Kelangkaan Air, Apakah Air Tetap Mengalir sampai Jauh?

Diperbarui: 17 Desember 2020   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Krisis Air Bersih (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Berita tentang Covid 19 masih menjadi salah satu trend di berbagai media cetak maupun elektronika sampai hari ini. Pandemik ini akhirnya dikaitkan dengan segala aspek kehidupan masyarakat mulai dari sosial, kesehatan, pangan, ekonomi, politik, dan lingkungan. Dalam konteks lingkungan banyak para peneliti yang mencoba mencari benang merah keterkaitan antara pandemik Covid dengan lingkungan hidup. 

Tidak ketinggalan, pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang menyatakan bahwa ada signifikansi antara kualitas dan pelestarian lingkungan sebagaimana yang dipublish oleh media Kompas pada tanggal 14 Desember 2020.

Lebih lanjut, Wapres juga menegaskan bahwa kita perlu menyadari bahwa lingkungan hidup merupakan hal yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya karena hal tersebut merupakan titipan dari Allah SWT. 

Salah satu aspek dalam lingkungan hidup adalah pentingnya menjaga ketersediaan air bersih. Hal ini menjadi salah satu tantangan tersendiri karena harus ada kepastian bagaimana masyarakat masih dapat memperoleh akses air bersih.

Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi tiap tahunnya akan menjadi kontradiksi dengan fakta bahwa kemampuan lingkungan untuk menyediakan air bersih bagi manusia.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh World Economic Forum tahun 2020 telah membuat ranking risiko global dari adanya kemungkinan dan dampak lingkungan terhadap kehidupan manusia dalam lima tahun terakhir.

Dengan meningkatnya pertumbuhan populasi dan diikuti adanya ancaman perubahan iklim memberikan kontribusi yang signifikan terhadap permasalahan air menjadi agenda dunia. Sehingga, masalah akses air bersih menjadi salah satu tujuan dari Pembangunan berkelanjutan.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh badan kerjasama lintas Negara, Water Environment Partnership in Asia (WEPA) menyatakan bahwa Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara yangmemiliki sumber daya air terbesar yaitu sekitar 6% dari potensi air di dunia. Akan tetapi, juga memiliki potensi ancaman kehilangan atau kehabisan air.

Selain itu, terdapat kajian pemerintah yang menyatakan bahwa pada tahun 2040 pulau Jawa akan kehilangan sebagian besar sumber air bersih. 

Lebih lanjut, Forum Air Dunia telah memprediksi bahwa mulai tahun 2025 Indonesia akan terjadi krisis air bersih. Prediksi ini diperkuat oleh adanya pernyataan dari Badan Penanggulangan Bendaca (BNPB) yang menggarisbawahi bahwa terdapat sekitar 102 kabupaten dari 16 provinsi di Indonesia yang akan terkena krisis air bersih karena ketersediaan air yang mulai menipis. Beberapa wilayah yang menjadi perhatian antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Bali dan NTT.

Dalam sejarah kehidupan manusia, air telah menjadi salah satu sumberdaya yang melimpah selama ribuan tahun di sebagian besar wilayah di dunia ini. Dan secara umum sumberdaya air ini diperoleh secara cuma-cuma atau gratisan, akan tetapi saat ini kondisi berbalik hamper 180 derajat dimana terjadi kelangkaan air dimana-mana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline