Lihat ke Halaman Asli

Penyembah(an)

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senarai kabut bersama embun pertama Membuat pengakuan agama yang menyesakkan dada Meremas dan menggenggam bagian yang gelinjang Berkilau, pada wajah seindah bulan terbit petang  Bersama embun pertama Corong takmir masjid semakin membahana Sementara pengakuan agama masih memberatkan mata Meludah, melukai perasaan yang sama  Memendar dalam cermin Memperbanyak pantulan lilin Yang sesungguhnya tiada Namun menipu bahagia banyak mata  Perang sendiri Sang ulama menyepi Mengabaikan corong takmir yang telah berhenti bunyi Kembali bercermin Mencari banyak pantulan lilin Meniup gulita, kendati sia sia Karena ulama rupanya tak nyata, sama seperti pendarnya  Gulita, dalam perang sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline