Rima Evi Yanti/ Dr.Dra.Gustianingsih,M.Hum
Email: rimaevi85@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) membawa pengaruh zaman semakin berkembang dan pesat dalam perkembangan ini banyak di pengaruhi oleh era globalisasi dan mengubah pola kehidupan manusia dimana dampak dari globalisasi bukan hanya dengan yang positif melainkan dampak yang negative. Pengaruh globalisasi saat ini melarutkan nilai pendidikan agama islam mulai dari tatanan kebudayaan,ada istiadat,gaya kehidupan, dan nilai-nilai luhur ajaran islam. Padahal pendidikan agama islam ini bersifat mutlak yang harus dioptimalkan pendidikan agama islam sebagai pengembangan dan tantangan antisipasi di arus kemajuan globalisasi. Tujuan artikel ini menjelaskan permasalahan pendidikan agama islam saat ini dan bagaimana cara mengantisipasinya dalam menghadapai era globalisasi. Arus globalisasi bukan sebagai kawan ataupun lawan bagi pendidikan agama islam melainkan sebagai dinamisator. Ketika pendidikan agama islam tidak mengikuti arus globalisasi akan mengalami hambatan berlandaskan pada keislaman maka akan terlindas dan tidak tahu arah. Oleh karena itu, pendidikan agama islam memposisikan di era arus globalisasi dan ajaran nilai-nilai luhur islam agar dapat dikembangkan pada kehidupan manusia.
Kata kunci : Tantangan, Antisipasi,Pendidikan Agama Islam,Globalisasi.
ABSTRACT
The development of scientific and technological progress (IPTEK) has brought the influence of the times to grow and rapidly in this development much influenced by the era of globalization and changing patterns of human life where the impact of globalization is not only with positive but also negative impacts. The current influence of globalization is dissolving values Islamic religious education starts from the cultural order, there are customs, lifestyles, and noble values of Islamic teachings. Even though Islamic religious education is absolute, Islamic religious education must be optimized as a development and anticipatory challenge in the current progress of globalization. The purpose of this article is to explain the current problems of Islamic religious education and how to anticipate them in the face of the globalization era. The flow of globalization is neither friend nor foe for Islamic religious education but rather a dynamic. When Islamic religious education does not follow the flow of globalization, it will experience obstacles based on Islam, it will be run over and have no direction. Therefore, Islamic religious education is positioned in the current era of globalization and the teachings of Islamic noble values so that they can be developed in human life.
Keywords : Challenges, Anticipation, Islamic Religious Education, Globalization.
A. Pendahuluan
Kemajuan zaman membuat manusia menyesuaikan dengan arus perkembangan zaman sekarang. Perkembangan zaman yang tidak dipungkiri mempengaruhi pola kehidupan manusia dan pada pendidikan khususnya. Kehadiran era globalisasi ini banyak dampak pada manusia misalnya dia menggunakan globalisasi pada kegiatan positif dampak yang dia perbuat menghasilkan yang baik dan positif sedangkan menggunakan dampak negative hasil yang dia perbuat akan berdampak buruk tidak sesuai dengan kebutuhan manusia yang seharusnya. Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar manusia yang bersifat fundamental, menyangkut daya fikir ( intelektual ) maupun daya perasaan ( emosional ) harus mampu menyeimbangkan di tengah arus globalisasi. Globalisasi memberikan tantangan juga peluang dalam dunia pendidikan yang akan menggoyahkan tatanan kebudayaan,adat istiadat, dan nilai luhur ajaran islam.
Pendidikan agama islam sebagai upaya atau usaha sadar dan terencana mengubah tingkah laku individu untuk menjadi manusia yang beriman kepada allah swt. Pendidikan agama islam harus mampu memainkan peranan yang sangat penting dalam tatanan kemasyarakatan untuk menghadapi era globalisasi. Sebagaimana pendidikan agama islam menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan duniawi
maupun ukhrawi.
Pengaruh globalisasi saat ini banyak yang tidak berlandaskan dalam pendidikan agama islam. Untuk itu perlu dioptimalkannya
pendidikan agama islam sebagai suatu usaha pengembangan potensi diri agar tidak mudah terjerumus di kehidupan ditengah arus globalisasi. Semua persoalan butuh upaya strategi dalam peningkatan kualitas umat adalah dengan membenahi sistem pendidikan yang secara langsung
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Menurut mahsun (2013) ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam peningkatan sistem pendidikan agama islam dan kecendrungan masa depan global. Pertama,umat islam harus mampu memanfaatkan sarana teknologi sebagai alat perjuanganjihadnya artinya sarana teknologi perlu dijadikan sebagai alat perjuangan islam dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan sebaliknya sebagai penghalang bagi kreativitas berpikir dan berbuat perubahan untuk kemajuan. Kedua, umat islam harus secaraterus-menerus meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas IPTEK dan IMTAQ secara bersamaan, atau peningkatan diri ke arah kekokohan spiritual, moral, dan intelektual. Ketiga, proses modernisasi adalah suatu yang meniscayakan bagi perombakan system pendidikan
agama islam ,mulai dari paradig,konsep kerangkakerja dan evaluasi.
Oleh karena itu globalisasi disebut sebagai tantangan dan juga peluang bagi setiap manusia Karena dengan adanya globalisasi manusia akan saling berhubungan satu sama lain, tidak hanya dalam cakupan wilayah local, melainkan mendunia. Maka sudah seharusnya pendidikan agama islam berupaya untuk mengembangkan diri peserta didik tidak hanya sukses dengan IMTAQnya saja, tetapi sukses juga dalam menghadapi dunia global dan IPTEKnya.
B. Tujuan Penulis
Tujuan penulis dari pembahasan ini adalah:
a. Untuk menganalisis bagaimana Tantangan Dan Antisipasi Pendidikan Agama Islam Di Tengah Arus Globalisasi.
b. Untuk mengoptimalkan peran Pendidikan Agama Islam Di Era Globalisasi.
C. Metode
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, maka secara otomatis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidakmengadakan perhitungan data secara kuantitatif.
D. Pembahasan
Hakikat PendidikanAgama Islam
Pendidikan agama islam ialahupaya mendidikkan agama islam dan nilai-nilai agar menjadi landasan hidup seseorang dalam bentuk segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu manusia menanamkan nilai luhur ajaran islam dan mengembangkannya di kehidupan sehari-hari. Secara sederhana pendidikan agama islam dapat di artikan sebagai pendidikan yang didasarkan nilai-nilai ajaran islam yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang hidup di dunia berdasarkan ajaran yang tercantum dalam al-qur'an dan hadits serta dalam pemikiran para ulama. Sehingga dengan pendidikan agama tersebut dapat mengontrol segala tingkah lakunya di dunia dan dapat menyelamatkan hidupnya kelak di akhirat. Keislaman dalam pribadi seorang muslim merupakan perilaku yang memperkokoh dengan ilmu pengetahuan yang luas, sehingga ia mampu memberi jawaban yang tepat guna terhadap tantangan perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pendidikan agama islam memiliki ruang lingkup yang berubah-ubah menurut waktu yang berbeda-beda ia bersikap lentur terhadap perkembangan kebutuhan umat manusia dari waktu ke waktu.
Hakikat Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti bola bumi (dacholfany, 2015). Istilah ini digunakan karena akselarasi penyebaran informasi yang luarbiasa. Kata globalisasi sering dipahami dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan masyarakat global,baik di daerahpedesaan hingga perkotaan. Globalisasi saat initelah menyebar ke seluruh dunia dalam semua bidang kehidupan, baik dalam bidang pendidikan,politik,ekonomi,sosial budaya bahkan agama (bahri,2015:65-66).
Globalisasi itu sendiri telah membawa masyarakat dunia pada sebuah tatanan budaya yang mendunia. Terlebih lagi tidak ada manusia yang dapat terhindar dari arus globalisasi ini kecuali ia tidak sama sekali mengikuti perkembangan zaman dan hidup apa adanya yang sesuai dengan kemauan dirinya sendiri. Globalisasimerupakan suatuproses dimana antar individu,antar kelompok dan antar Negara saling berinteraksi walau tidak tatap muka sekalipun,yakni banyak isu-isu yang berkembang dengan pesat menjangkau pelosok-pelosok Negara. Fenomena global ini acap kali di sederhanakan oleh kalangan ahli sebagai gejala kecendrungan dunia menuju sebuah perkampungan global (global village) dimana interaksi manusia berlangsung tanpa halangan batas geografis. Hal ini tentunya bagian tak terpisahkan dari adanya kemajuan teknologi informasi yang menyediakan fasilitas manusia modern untuk menjalin komunikasi secara mudah dan murah.
Pendidikan agama islam di era globalisasi ini menghadapi berbagai pertama, krisis moral. Krisis moral ini diakibatkan oleh adanya acara- acara di media elektronika dan media massa lainnya, menyuguhkan pergaulan bebas,sex bebas,konsumsi alkohol dan narkotika,perselingkuhan,judi online,pornografi dan kekerasan. Hal ini akan berakibat pada perbuatan negative generasi muda seperti tawuran, pemerkosaan, hamil diluar nikah, penjambretan, pembunuhan, malas belajar dan tidak punya integritas dan krisis akhlak. Kedua, krisi kepribadian. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyuguhkan kemudahan, kenikmatan dan kemewahan akan menggoda kepribadian seseorang. Nilai kejujuran, kesederhanaan, kesopanan,kepedulian sosial akan terkikis. Untuk itu sangat mutlak dibutuhkan dan mengembangkan pendidikan agam islam akibat memperdulikan globalisasi membuat manusia melupakan hakikat pendidikan agama islam seakan-akan mereka berpatokan pada kemajuan zaman bisa memekik manusia akan mengikuti trennya kehidupan dimasa sekarang. Oleh karena itu, sebagai pendidikan agama islam diterapkan agar kelak dewasa tidak menjadi manusia yang berkepribadian rendah, melakukankorupsi, kolusi dan nepotisme, melakukan kejahatan intelektual, merusak alam untuk kepentingan pribadi, menyerang kelompok yang tidak sepaham.