Lihat ke Halaman Asli

Rimadhani PutriBudiana

Universitas Diponegoro

Tingkatkan Pendidikan Karakter Remaja di Era Digital, Mahasiswa UNDIP Gelar Sosialisasi Bijak Bermedia Sosial

Diperbarui: 12 Agustus 2022   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pemaparan materi sosialisasi bijak bermedia sosial oleh mahasiswa/Dokumentasi pribadi


CILACAP -- Terkait dengan tema program kerja monodisiplin mengenai SDGs, mahasiswa UNDIP melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat di lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Rimadhani Putri Budiana, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022 program studi Ilmu Komunikasi telah berhasil menyelesaikan program kerja monodisiplinnya melalui "Sosialisasi Bijak Bermedia Sosial" di RW 14 Kelurahan Sidanegara pada Kamis (4/8). Kegiatan sosialisasi diadakan di ruang sekretariat PIK Remaja yang dihadiri oleh pengurus PIK-R Genius.

Media sosial pada era digital saat ini memang sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan semua orang terutama remaja. Melalui media sosial kita dapat berkomunikasi dengan siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Mengingat mayoritas pengguna aktif dari media sosial adalah remaja, sosialisasi dilakukan agar dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai bahaya penggunaan media sosial yang berlebihan dan kerap disalahgunakan. Pelaksanaan program sosialisasi Bijak Bermedia Sosial merupakan realisasi dari poin SDGs Nomor 4 yaitu pendidikan berkualitas untuk meningkatkan pendidikan karakter remaja di Kelurahan Sidanegara.

Kemudahan dari penggunaan media sosial yang membuat segala aspek kehidupan menjadi lebih praktis menimbulkan kekhawatiran tersendiri dengan adanya akun toxic maupun darknet yang dapat dengan mudah dikonsumsi oleh remaja. Dengan kehidupan remaja yang masih dalam masa perkembangan emosional dan psikososial serta diikuti dengan masifnya penggunaan media sosial akan cenderung mengarah pada sikap kecanduan remaja terhadap penggunaan media sosial yang dapat menimbulkan terjadinya penyalahgunaan media sosial. Maka dari itu, program sosialisasi bijak bermedia sosial digelar agar dapat menghindari berbagai dampak negatif dari media sosial.

Gambar 2. Tampilan brosur Be Smart Netizen yang dibagikan kepada peserta sosialisasi/Dokpri


Dalam pelaksanaannya, penyampaian materi utama dari mahasiswa disampaikan dan didukung dengan diskusi interaktif terkait dengan pengertian media sosial, dampak dari penggunaan media sosial, kasus penyalahgunaan media sosial, hingga langkah bijak bermedia sosial. Tak lupa juga untuk mendukung kesuksesan berjalannya kegiatan sosialisasi bijak bermedia sosial untuk mendorong remaja agar merealisasikan langkah-langkah bijak dalam menggunakan media sosial, mahasiswa membagikan brosur "Be Smart Netizen" yang juga memuat QR Code yang berisikan materi sosialisasi yang dapat diakses tanpa batas waktu dan UU ITE No. 19 Tahun 2016 yang menjadi pedoman untuk bijak bermedia sosial.

Gambar 3. Diskusi Interaktif dalams esi tanya jawab sosialisasi bijak bermedia sosial/Dokpri

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan disambut baik oleh seluruh peserta sosialisasi yang turut berpartisipasi untuk bertanya dan menjawab kuis seputar bijak bermedia sosial. Melalui jawaban dari para remaja terkait kuis yang diberikan oleh mahasiswa membuat kita mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman para remaja terkait dengan materi bijak bermedia sosial yang telah disampaikan.

"Menurutku, bijak bermedia sosial itu penting agar kita bisa tau mana yang baik dan buruk. Lalu, kita juga jadi tahu bahwa kita perlu bijak bermedia sosial agar bisa menghindari berbagai dampak negatifnya semisal hoax hingga penipuan" jawab Nayla (17), salah satu peserta sosialisasi bijak bermedia sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline