Musim kemarau yang terbayang di pelupuk mata adalah tanah kering yang terbelah-belah ditambah lagi hawa panas yang membuat tak nyaman dan membuat tubuh menjadi cepat lelah. Sebenarnya semua itu patut kita syukuri karena jika terus menerus terjadi musim hujan juga berdampak tidak baik bagi lingkungan dan masyarakat.
Banjir dimana-mana, bahkan bisa terjadi longsor dan wabah penyakit akibat suhu yang lembab. Allah pemilik semesta ini sudah sedemikian sempurnanya mengatur perputaran musim, sebagai manusia kita harus selalu mensyukuri atas segala nikmat yang Allah berikan. Termasuk juga musim kemarau yang sebentar lagi menghampiri.
Musim kemarau menimbulkan kekeringan yang berbeda untuk tiap daerah. Hal itu disebabkan proses alami maupun akibat dari kecerobohan manusia dengan kebiasan buruknya, misalnya karena berlimpahnya sumber air, ada yang menggunakan air bersih dengan kurang bijak sehingga banyak air bersih terbuang percuma.
Padahal berlimpahnya air di masa sekarang bukan berarti cadangan air tidak akan habis di masa yang akan datang. Global warning mengakibatkan iklim di bumi ini menjadi tidak menentu, bisa saja terjadi musim hujan yang berkepanjangan dan bisa juga terjadi musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kekeringan pada lingkungan.
Penyebab dari kekeringan yang perlu diketahui adalah ;
- Letak geografis, Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudera, terletak tepat di garis khatulistiwa sehingga menyebabkan terjadinya dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Ketika terjadi musim kemarau daerah sekitar khatuliswa mulai kesulitan sumber air dan mengalami kekeringan.
Disamping itu terletak juga di daerah "moonsoon" fenomena alam yang sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrem karena perubahan tekanan udara dari daratan. Hal itu menyebabkan "jet steam effect" hawa panas dari hempasan lautan ke daratan sehingga membuat banyak daerah yang memiliki kandungan air menjadi kering.
- Rendahnya curah hujan, diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Perubahan iklim mengakibatkan hujan menjadi jarang turun maka musim kemarau menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda.
- Minimnya daerah resapan, banyaknya lahan terbuka hijau yang ber alih fungsi sebagai tempat tinggal maka dapat mempengaruhi cadangan air di dalam tanah. Sehingga tanah tidak mampu menyerap air hujan karena terhalang oleh beton bangunan, lama kelamaan akan menimpulkan bencana kekeringan.
- Boros air, penggunaan air yang berlebihan (boros) dalam rumah tangga jika dilakukan terus menerus akan berdampak habisnya cadangan air dalam tanah.