Lihat ke Halaman Asli

Air Limbah Lele Mencemari Selokan, Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Solusi Cara Mengolahnya

Diperbarui: 5 Februari 2022   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Selama ini kita pasti pernah mengalami setidaknya sekali menemui selokan yang tercemar. Baik itu tercemar akibat limbah pabrik, rumah tangga, maupun ternak. 

Ada beberapa dampak dari selokan tercemar, salah satunya adalah mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bau tidak sedap ini akan mengganggu orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan selokan. Salah satu penyebab selokan mengeluarkan bau tidak sedap adalah dari limbah air lele. 

Alasannya karena air kolam lele yang dibuang ke selokan bercampur dengan pakan dan kotoran lele sehingga saat panen air mengeluarkan bau yang kurang sedap.

Lele adalah ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena memiliki tubuh licin, pipih, dan ciri khasnya yaitu memiliki kumis. Karena perawatannya yang mudah, lele banyak dibudidayakan oleh warga khususnya warga desa Sambiroto RT 6 RW 2. Alasan mengapa lele tergolong ikan yang mudah perawatannya adalah karena lele tidak pilih pilih makanan. 

Menurut penuturan Bapak Mat, salah seorang peternak lele di desa Sambiroto. Penyebab utama mengapa air lele bau adalah karena lele diberi pakan ikan mentah. "Biasanya saya memberi makan lele itu trembel sama ikan mentah yang dipotong kecil kecil. Kalo trembel sih tidak menyebabkan bau pada air ya, lebih ke ikan mentahnya yang menyebabkan air lele bau" ucap Bapak Mat.

Berdasarkan fakta inilah salah satu mahasiswa KKN TIM I UNDIP 21/22 yang bernama Rilo Pambudi berinisiatif melakukan penyuluhan cara memanfaatkan limbah air lele menjadi produk yang lebih bermanfaat yaitu pupuk cair organik. Penyuluhan dilakukan secara langsung dengan berkunjung ke peternak lele.

Melakukan penyuluhan kepada salh satu peternak lele

Selain dilakukan dengan berkunjung langsung, penyuluhan juga dilakukan melalui pembagian booklet di grup whatsapp desa Sambiroto RT 6 RW 2 dan membagikan langsung booklet yang telah dicetak ke beberapa warga.

Pembagian booklet pemanfaatan limbah lele sebagai pupuk cair organik

Setelah dilaksanakannya penyuluhan baik secara langsung maupun tidak, diharapkan para warga dapat memahami bahwa air limbah lele yang selama ini mereka buang ternyata mempunyai manfaat dan dapat dijadikan peluang bisnis. Serta para warga juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan selokan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline