Lihat ke Halaman Asli

Kekurangan untuk Diperbaiki Bukan Dicaci

Diperbarui: 27 Januari 2020   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia itu unik,dilahirkan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Dibalik kelebihan yang bisa dibanggakan terselip juga kekurangan yang terkadang menyebalkan. Sifat yang dimiliki manusia itu adalah cerminan dari kondisi yang mereka lalui, entah dari lingkungan ataupun keluarga. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa sifat yang berbeda-beda inilah yang membuat kehidupan lebih beragam dan tidak monoton.

Namun ada beberapa orang yang tidak menyadari akan hal itu. Bahkan sebagian orang banyak menyamaratakan kemampuan setiap individu dengan individu yang lain. Kebiasaan ini sering terjadi seperti di tempat kerja,disekolah bahkan di keluarga, biasanya hal ini dilakukan oleh orang yang memiliki derajat lebih tinggi daripada kita. Mereka semua menilai bahwa setiap manusia itu sama, memang tidak salah, namun yang perlu kalian ketahui setiap manusia memiliki kapasitas dan kapabilitas yang berbeda-beda sesuai kemampuan dan bakat masing-masing.

Setiap orang memang sama, sama-sama memiliki otak dan juga pemikiran, namun setiap manusia juga memiliki perbedaan vintohnya dalam hal kemampuan ada yang lebih baik dalam pelajaran matematika namun tidak cukup menonjol dalam pelajaran olahraga dan begitu juga sebaliknya ada yang baik dalam pelajaran olahraga namun dia kurang baik dalam pelajaran matematika. 

Dunia itu adil, setiap manusia mempunya kemampuannya masing-masing . Namun setiap manusia tetap saja seperti itu dan tidak berubah, mereja tetap menyamaratakan kemampuan setiap orang. Seharusnya setiap manusia paham bahwa setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda dan juga minat yang berbeda. Saya berharap mulai sekarang manusia sudah harus mulai berfikir bahwa tidak ada manusia yang baik dalam segala hal karna memang di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline