Perilakumu membuatku sadar
Akan pentingnya hadirku
Kupikir hadirku sangat berarti
Tapi nyatanya seperti debu
Buat apa sikap pura-puramu?
Jika itu akhirnya menyakitiku
Buat apa senyum manismu?
Jika itu hanya senyum palsu
Maka jangan heran
Bila sikapku terjadi perubahan
Bukan itu sebuah pilihan