Lihat ke Halaman Asli

Rilianda

Project Manager and Content Writer at MauDongeng

Lima Manfaat Orangtua Membacakan Buku untuk Anaknya

Diperbarui: 15 Juli 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Dunia digital yang serba cepat membuat banyak orang mulai meninggalkan buku dan kegiatan membaca buku. Semua informasi dapat diperoleh melalui handphone ataupun file digital. Kegiatan membaca buku sudah jarang sekali terlihat kecuali mungkin di perpustakaan atau sekolah. Alangkah menyenangkan jika kita berjalan di pusat keramaian masih banyak sekali orang - orang yang memegang buku bacaan. Hal ini tentunya mudah dilakukan jika kebiasaan membaca buku sudah dibiasakan sejak kecil dari rumah. Orangtua yang terbiasa membaca buku di rumah pastinya akan terlihat oleh anak dan mereka akan mengikuti kebiasaan orangtuanya. Kebiasaan membaca buku akan terserap baik jika sejak kecil orangtua mulai membacakan buku untuk anaknya. Berikut ini lima manfaat orangtua membacakan buku untuk anaknya. 

1. Meningkatkan daya imajinasi anak

Dibacakan buku oleh orangtua dapat meningkatkan daya imajinasi sang anak saat mendengarkan cerita. Membaca buku sendiri akan sangat berbeda rasanya dengan dibacakan. Orangtua yang membacakan buku cerita kepada anaknya akan berusaha mengeluarkan suara-suara uniknya agar anak dapat memahami cerita di buku tersebut. Saat itulah daya imajinasi anak bisa meningkat, mereka akan membayangkan serta berimajinasi tentang cerita di dalam buku tersebut. 

2. Quality time yang baik

Saat orangtua membacakan buku untuk anak biasanya memerlukan waktu untuk fokus membaca sekitar kurang lebih 10 - 20 menit. Waktu kebersamaan tersebut walaupun hanya sekian menit sudah sangat cukup untuk memenuhi quality time dengan sang anak. Quality time yang rutin biasanya akan selalu dinantikan oleh anak, karena disaat itulah anak merasakan kehadiran dan perhatian dari orangtuanya. 

3.  Mengasah critical thinking anak

Cerita yang dibacakan di dalam buku bisa menjadi pembahasan anak dengan orangtua. Selama dibacakan anak akan lebih fokus menyimak dan mengasah kemampuan berpikir kritisnya seperti bertanya tentang karakter, masalah yang dihadapi ataupun solusi di akhir ceritanya. Jika anak hanya menyimak, orangtua bisa mengajukan beberapa pertanyaan setelah buku selesai dibacakan dan dari sanalah proses critical thinking seorang anak terasah. 

Dokumentasi Pribadi

4. Terbentuknya habit membaca di rumah

 Kebiasaan membaca buku harus terbentuk sedari kecil di dalam wilayah ternyaman seseorang yaitu rumah. Kegiatan membaca buku bersama orangtua membentuk habit membaca seorang anak bahwa membaca itu menyenangkan. Membaca membuat sang anak jadi banyak tahu hal-hal baru, jadi bisa dekat dengan orang tersayang,dan yang terpenting jadi menyukai buku-buku untuk dibaca selanjutnya. Memori ini yang akan terus diingat anak sehingga menjadi habit sang anak sampai dewasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline